Zainal Minta Agar TUKS di Aur Kenali Dapat Direlokasi

Senin, 27 Oktober 2025 - 08:55:35 WIB

Zainal Abidin di lokasi rencana pembangunan TUKS.
Zainal Abidin di lokasi rencana pembangunan TUKS.

IMCNews.ID, Jambi – Rencana pembangunan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Batu Bara di kawasan Aur Kenali terus mendapat penolakan.

Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mendalo Darat, Zainal Abidin mengatakan bahwa proyek yang dikerjakan PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) tersebut memang telah dihentikan sementara oleh Gubernur Jambi.

Pasca penghentian itu, memang tidak ada aktivitas pekerjaan di lokasi pembangunan TUKS berdasarkan pemantauannya.

"Sepertinya memang sementara dihentikan, dan sebaiknya memang harus dihentikan secara permanen," ujar Zainal, Senin (27/10/2025).

Dia menerangkan bahwa sebenarnya masyarakat tidak menolak pembangunan jalan khusus batubara yang dilakukan PT SAS.

Namun, yang ditolak warga adalah pembangunan terminal TUKS di kawasan Aur Kenali atau Mendalo Darat. Dia menilai itu tidak sesuai dengan peruntukan wilayah.

"Daerah kami ini sudah menjadi kawasan pemukiman padat penduduk sejak 1995. Di sekitarnya juga ada area pertanian, perkebunan, dan lembaga pendidikan dari TK hingga perguruan tinggi. Tidak masuk akal kalau kawasan perkotaan dijadikan terminal stokpile batubara," ujarnya.

Dia mengatakan, silakan saja PT SAS membangun jalan khusus untuk kegiatan operasionalnya. Namun jangan di wilayah Aur Kenali-Mendalo Darat yang merupakan kawasan pemukiman padat penduduk.

Di samping itu, Zainal juga mengungkapkan kekhawatiran warga dengan adanya oknum-oknum yang diduga sengaja meminta tanda tangan warga untuk mendukung proyek tersebut.

"Kami sempat mencurigai karena ada beberapa orang yang datang meminta tanda tangan persetujuan. Kalau hal seperti itu terus dilakukan, jangan salahkan warga kalau nanti ada tindakan di luar kendali,” katanya.

Dia menyatakan, mewakili warga yang terdampak tegas menolak rencana pembangunan TUKS di wilayah tersebut.

"Kami berharap pemerintah benar-benar menutup proyek itu secara permanen demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat sekitar," pungkasnya.

 

Sebelumnya, pada pertemuan yang diadakan di rumah dinas Wali Kota Jambi, Ridony Gurning, Direktur Utama PT SAS menjelaskan, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang tambang batu bara, memiliki tanggung jawab dan komitmen untuk menyelesaikan jalan khusus.

Sehingga, bisnisnya dalam bidang tambang bisa berjalan sesuai ketentuan yang semestinya.

Ridony menjelaskan, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) milik PT SAS di Aur Kenali, memiliki perbedaan yang mencolok dengan TUKS-TUKS lain yang ada di Provinsi Jambi, yang mungkin belum banyak diketahui oleh banyak masyarakat.

“Tidak ada aktivitas pemecah material (crushing) di lokasi TUKS, biasanya proses crushing ini yang menjadi sumber utama debu dan kebisingan di pelabuhan,” katanya.

Pihaknya sejak awal telah merancang TUKS tanpa mesin crushing di Jambi karena prosesnya telah dilakukan di kawasan tambang Kabupaten Sarolangun.

Ridony memaparkan berbagai langkah dan antisipasi lain yang telah dibuat perusahaan untuk mengatasi berbagai dampak lingkungan di kawasan TUKS Aur Kenali.

Mulai dari akomodir ruang terbuka hijau seluas 62 hektar, menggunakan conveyor dengan ujung curah sistem teleskopik dan tertutup, mengaspal jalan di kawasan underpass. (*)



BERITA BERIKUTNYA