Lonjakan Harga BBM, Beras hingga Tarif Angkutan Picu Tingginya Inflasi di Jambi

Jumat, 07 Oktober 2022 - 10:31:56 WIB

IMCNews.ID, Jambi - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Provinsi Jambi mengalami inflasi sebesar 0,61% (mtm) pada September 2022, setelah pada bulan sebelumnya tercatat deflasi sebesar 1,19% (mtm).

Secara tahunan, inflasi Provinsi Jambi pada September 2022 tercatat sebesar 8,09% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 7,70% (yoy).

Sepanjang tahun 2022 Provinsi Jambi tercatat inflasi sebesar 6,34% (ytd). Berdasarkan komoditasnya, jenis barang dan jasa yang mendorong inflasi di antaranya bensin sebesar 25,49% (mtm), beras sebesar 5,01% (mtm), solar sebesar 27,66% (mtm), angkutan antar kota sebesar 15,02% (mtm), dan daging ayam ras sebesar 3,23% (mtm).

Inflasi yang terjadi pada komoditas bensin dan solar didorong oleh penyesuaian harga bahan bakar minyak yang dilakukan pemerintah per 3 September 2022.

Inflasi juga didorong oleh kenaikan harga beras seiring berlangsungnya periode tanam gadu di beberapa daerah sentra produksi dan peningkatan sementara Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah sebagai dampak dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Lebih lanjut, kenaikan harga bensin dan solar turut memberikan dampak pada kenaikan harga beberapa komoditas turunannya seperti tarif angkutan antar kota.

Selain itu, kenaikan harga daging ayam ras turut mendorong terjadinya inflasi di Provinsi Jambi. Sementara itu inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga pada sejumlah komoditas di antaranya cabai merah, minyak goreng, bawang merah, ikan nila, dan tomat seiring dengan terjaganya pasokan dan produksi lokal.

Adapun rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi adalah sebagai berikut:

Kota Jambi:

Bulanan: inflasi 0,55% (mtm)

Tahun Berjalan: inflasi 6,31% (ytd)

Tahunan: Inflasi 8,04% (yoy)

Komoditas bensin menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Jambi dengan andil sebesar 0,88%. Selain itu, komoditas lain seperti beras (andil 0,17% ), solar (andil 0,06%), daging ayam ras (andil 0,05%), serta angkutan antar kota (andil 0,04%) turut mendorong inflasi September 2022.

Di sisi lain, berlanjutnya penurunan harga cabai merah menjadi salah satu penahan inflasi yang lebih tinggi, dengan andil sebesar -0,51%. Selain itu, minyak goreng (andil -0,20% ), bawang merah (andil -0,08%), ikan nila (andil -0,06%), dan tomat (andil -0,05%), turut menjadi komoditas utama penahan laju inflasi yang lebih tinggi.

Kabupaten Bungo:

Bulanan: inflasi 1,10% (mtm)

Tahun Berjalan: inflasi 6,56% (ytd) Tahunan: inflasi 8,51% (yoy)

Bensin menjadi salah satu komoditas utama penyumbang inflasi dengan andil sebesar 0,96%. Selain itu, beras (andil 0,25% ), solar (andil 0,07% ), tarif kendaraan travel (andil 0,07% ), dan angkutan udara (0,06% ) turut berkontribusi dalam mendorong inflasi di Kabupaten Bungo.

Namun demikian, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga yang terjadi pada cabai merah (andil -0,23%), emas perhiasan (andil -0,07% ), bawang merah (andil -0,06%), jengkol (andil -0,06% ), dan minyak goreng (andil -0,04%).

Mempertimbangkan dampak dari kenaikan harga BBM di tengah transmisi harga global ke domestik yang terus berlanjut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi memprakirakan pada Oktober 2022 inflasi akan kembali terjadi meskipun terbatas dibandingkan realisasi bulan laporan.

Inflasi tersebut didorong oleh second round impact dari kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak serta terbatasnya pasokan pangan sebagai imbas curah hujan yang relatif tinggi yang diindikasikan dari kondisi La Nina moderat yang mulai berlangsung sejak September 2022 di sebagian wilayah seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Selain itu, terendamnya lahan cabai merah seluas 80 Ha di wilayah Kabupaten Muaro Jambi diprakirakan mengakibatkan terbatasnya pasokan dan meningkatkan tekanan harga cabai merah di Provinsi Jambi. Harga beras juga diperkirakan masih akan meningkat akibat penyesuaian harga BBM yang mendorong kenaikan biaya produksi, penggilingan, dan pengangkutan. (*/IMC01)

 



BERITA BERIKUTNYA