Jenazah Kopda Hendrianto Dimakamkan Secara Meliter di Kerinci Besok Pagi

Selasa, 26 Desember 2023 - 18:18:00 WIB

foto kenangan Kopda Hendrianto saat dilepas istri dan anaknya berangkat tugas ke Papua
foto kenangan Kopda Hendrianto saat dilepas istri dan anaknya berangkat tugas ke Papua

 

IMCNews.id– Jenazah Kopda Hendrianto sudah diterbangkan dari dari Sorong menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) pukul 12.45 WIT, Selasa (26/12/2023). Jajaran TNI Korem 181/Praja Vira Tama menggelar prosesi upacara pelepasan jenazah Kopda Hendrianto di Batalyon Infanteri Raider Khusus 762/Vira Yudha Sakti Sorong.

 Upacara pelepasan dipimpin langsung Danrem 181/Praja Vira Tama Brigjen TNI Totok Sutriono dan juga dihadiri Panglima Koarmada III Laksamana Muda TNI Hersan.

Totok mengatakan, upacara secara militer merupakan bentuk penghargaan negara kepada Kopda Hendrianto sebagai prajurit Satgas Yonif 133/Yudha Sakti, Kodam I/Bukit Barisan.

Jenazah diperkirakan tiba di Padang pukul 19.15 WIB. "Nanti akan disemayamkan di Makorem, dan selanjutnya pagi besok (Rabu) akan dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi," kata Komandan Korem (Danrem) Wirabraja 032 Brigadir Jendral (Brigjen) Rayen Obersyl.

Seperti diberitakan, prajurit TNI asal Kerinci Kopda Hendrianto gugur setelah ditembak di pipi kanan kepala oleh Kelompok Separatis Bersenjata (KST) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Pangkalan Bousha, Papua Barat Daya, pada Senin (25/12/2023). Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 14.00 di Jalan Kampung Bousha, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat.

Dalam serangan itu, dua prajurit TNI dari Yonif 133/YS Satgas Pamtas Pos Bousha diserang oleh KST OPM. Satu prajurit lagi, Pratu Frengky Gulo terluka di bagian perut sebelah kanan.

Kopda Hendrianto diketahui berasal dari Desa Koto Dian, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Prajurit berumur 37 tahun ini dari satuan Yonif 133/Yudha Sakti (YS) Sumatera Barat yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di Pos Bousha, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. Dia meninggalkan seorang istri dan dua orang putri.

Brigjen Rayen Obersyl mengatakan, sebelum wafat terkena tembakan, Kopda Hendrianto dan personel lainnya baru pulang mengamankan ibadah natal di Distrik Aifat, lokasi mereka diserang. Hendrianto tewas karena terkena tembakan di pipi sebelah kanan.

Sebelumnya, Kapendam Kodam XVIII Kasuari, Kolonel Inf Syawaluddin Abuhasan, memastikan bahwa serangan tersebut terjadi, mengakibatkan korban jiwa dan korban luka. "Iya, benar, memang ada tembakan," kata Kapendam XVIII Kasuari.

 Kopda Hendrianto, yang mengalami luka tembak mematikan di bagian kepala, telah dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, Pratu Frengky Gulo, yang terkena peluru di perut sebelah kanan, saat ini dalam kondisi terluka dan telah dievakuasi ke Rumah Sakit Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan.

Kapendam XVIII Kasuari menjelaskan, TNI telah melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris OPM yang bertanggung jawab atas penyerangan terhadap Pos Pantas TNI di Pangkalan Bousha.

Setelah penembakan, kedua korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Pratama Kumurkek di Kabupaten Maybrat. Nama Hendrianto Bin Jaspar, prajurit yang gugur, ditangisi oleh keluarga dan rekan-rekannya di Kesatuan Batalyon 133/YS Sumatera Barat.

"Selamat jalan Hendrianto Bin Jaspar, semoga husnul khatimah. Terima kasih atas pengabdianmu pada Ibu Pertiwi," demikian ungkapan duka cita dari sesama prajurit.

 Kejadian ini kembali menyoroti kompleksitas situasi keamanan di Papua Barat dan meningkatkan panggilan untuk peningkatan keamanan di wilayah tersebut guna melindungi masyarakat sipil dan aparat yang bertugas di sana.(*)

           

 



BERITA BERIKUTNYA