IMCNews.ID, Jambi - Komisioner Komnas Perempuan, Bahrul Fuad menyatakan bahwa kekerasan terhadap perempuan paling banyak terjadi di ranah privat.
"Ranah privat yaitu di ranah rumah tangga yang paling tinggi. Kemudian lingkungan pekerjaan juga," katanya kepada wartawan saat kegiatan Workshop Catatan Tahunan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan tahun 2023, di Jambi, Selasa (20/6/2023).
Dia menegaskan bahwa kasus kekerasan pada perempuan harus diselesaikan lewat hukum formal. Pelakunya tak boleh dibebaskan lewat restorative justice (RJ).
“Karena KS (kekerasan seksual) ini termasuk pelanggaran hak asasi manusia,” tegasnya.
Menurutnya, masih dijumpai kasus kekerasan seksual diselesaikan lewat restorative justice, apalagi jika pelakunya masih ada hubungan keluarga.
Bahkan, lanjut Bahrul Fuad, ada kasus kekerasan seksual yang penyelesaiannya dengan menikahkan korban dengan pelaku.
“Ini akan menimbulkan rentetan panjang. Jika dinikahkan, bisa jadi nantinya akan timbul lagi KDRT (kekerasan dalam rumah tangga},” bebernya.
Dikatakannya lagi, ada satu hal yang kadang luput dari perhatian aparat penegak hukum maupun masyarakat, yakni pemulihan terhadap trauma yang dialami korban.
Menurut Bahrul Fuad, korban kekerasan seksual bisa saja mengalami trauma psikis, dan jaga bisa berdampak pada kehilangan sumber daya ekonomi karena merasa malu saat berada di lingkungan kerja.
Terkait hal ini, Bahrul Fuad mengatakan Komnas Perempuan mendorong adanya sinergi lintas sektoral, agar korban kekerasan seksual dapat beraktivitas sebagai warga masyarakat.
“Jangan pernah memberikan stigma negatif kepada korban kekerasan seksual,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bahrul Fuad mengatakan kanal pengaduan untuk kasus kekerasan seksual sudah ada, namun sosialisasinya yang masih perlu ditingkatkan.
Bisa jadi, kata Bahrul Fuad, korban kekerasan seksual tidak mengadu kepada mereka tidak mengetahui harus mengadu kemana.
“Pendidikan terkait kekerasan berbasis gender dan kekerasan seksual terkadang tidak sampai kepada kelompok rentan. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama,” tandasnya. (IMC01)
KPU Provinsi Jambi Launching Buku Peta Data Pilkada Serentak 2024
Konsolidasi dengan DPD Sekaligus Buka Bersama, Ketua DPW PAN Jambi Minta Tetap Jaga Kekompakan
Dalam Dua Bulan 140 Kasus DBD Terdata di Kota Jambi, Tiga Korban Meninggal Dunia
Banjir Rendam Tujuh Kabupaten dan Kota di Provinsi, Hampir 100 Ribu Jiwa Terdampak
Rendra Usman Tantang Pemprov Bawa Proyek Strategis Nasional ke Jambi
Polda Jambi Ungkap 11 Kasus TPPO Dalam Praktek Prostitusi Online