IMCNews.ID, Jambi – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Jambi telah menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Satgas Pangan Kota Jambi, pekan lalu.
Rakor ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi untuk mengendalikan angka inflasi.
Ketua TPID Kota Jambi, A Ridwan mengatakan, per Desember tahun 2022 lalu, inflasi Kota Jambi berada pada angka 6, 39 persen.
“Kita harus mewaspadai angka inflasi, sebab ada beberapa komoditi yang dikhawatirkan berangsur naik menghadapi bulan suci Ramadan mendatang,” kata A Ridwan, yang juga Sekda Kota Jambi.
Menurutnya, pada 2023 ini ada beberapa komoditi yang dikhawatirkan bakal naik, seperti beras, cabai, bawang, kentang dan beberapa komoditi lainnya.
“Tapi stok beras disebut Bulog masih cukup. Hanya saja kita takut ada permainan dari agen dan distributor, ini yang patut kita waspadai,” terangnya.
Untuk itu lanjutnya, TPID Kota Jambi menggandeng Satgas Pangan Kota Jambi untuk melakukan pengawasan agar angka inflasi di Kota Jambi bisa stabil.
“Apalagi mengingat saat ini kemacetan kerap terjadi gegara angkutan batu bara. Sehingga harga komoditi seperti cabai naik, lantaran ongkos mereka ke Kota Jambi juga naik,” jelasnya.
Untuk itu dijelaskannya, Satgas Pangan Kota Jambi berperan menurunkan angka inflasi ini.
“Bulog siap intervensi pasar, sementara BI akan membantu cost angkut dari daerah penghasil ke daerah tujuan. Teknisnya berada di mereka,” jelasnya.
Nantinya pihaknya akan menyampaikan hasil rakor tersebut ke TPID Provinsi Jambi dan mensinkronisasikan program yang akan dilakukan untuk menekan dan mengendalikan angka inflasi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jambi, Yon Heri mengatakan jika beberapa produsen dari Pulau Jawa saat ini enggan untuk memasok cabai ke Kota Jambi.
Pasalnya, terjadi kemacetan di jalan masuk Kota Jambi yang disebabkan aktivitas angkutan batu bara.
"Kemacetan terjadi 8-9 jam, sehingga kualitas cabai dari Pulau Jawa tak bagus lagi, bahkan ada yang busuk," katanya.
Untuk mencukupi kebutuhan pasokan, ada cabai yang didatangkan dari Sumatera Utara dan Aceh. Akan tetapi, kualitasnya tak seperti cabai dari Pulau Jawa.
"Ini perlu kita waspadai jelang ramadhan. Kalau terus macet tentu ini bisa berpengaruh," pungkasnya (*)
Dedi-Dayat Ditetapkan Sebagai Bupati-Wakil Bupati Bungo Terpilih: Kami Minta Dukungannya
Empat Pemain Tambang Minyak Ilegal di Batanghari Diburu Polisi, Ini Identitasnya
Kecelakaan Kapal di Perairan Kualatungkal, Satu Korban Hilang Ditemukan Tak Bernyawa
Awas! Produk Berlabel Halal yang Ternyata Mengandung Babi Ditemukan di Palembang
Tabligh Akbar dan Halal Bihalal, Gubernur Al Haris Berpesan ke ASN: Bekerjalah Dengan Ikhlas