Soroti Konflik Manusia dan Satwa Liar, AJI Jambi Bersama WWF Nobar “Berbagi Ruang”

Selasa, 30 September 2025 - 00:24:54 WIB

IMCNews.ID, Jambi - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jambi berkolaborasi dengan World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia menggelar nonton bareng sekaligus diskusi film dokumenter Berbagi Ruang, Senin (29/9/2025) sore di Taman Budaya Jambi.

Acara yang dipandu Lili Rambe ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya produser Berbagi Ruang Chicco Jerikho, sutradara Faisal Rachman, Kepala BKSDA Jambi Agung Nugroho, perwakilan WWF Indonesia Nazli Herimsyah, AJI Jambi Suang Sitanggang.

Film Berbagi Ruang merupakan serial dokumenter yang diproduksi Chicco Jerikho bersama WWF Indonesia dan K Entertainment.

Film ini menyoroti konflik manusia dengan satwa liar, khususnya gajah Sumatera, serta pentingnya konsep berbagi ruang untuk menciptakan keharmonisan.

Sutradara Faisal Rachman menjelaskan, film ini tidak hanya dibuat untuk melindungi gajah, tetapi juga sebagai sarana edukasi masyarakat.

"Gajah ini adalah hewan endemik kebanggaan kita. Kenapa mereka harus ada? Kenapa mereka harus dijaga? Pesan itu yang ingin kami bawa," katanya.

Menurut Faisal, proses produksi di lapangan penuh tantangan mulai dari akses jalan hingga kondisi cuaca.

Chicco Jerikho yang ikut terjun langsung dalam pengambilan gambar juga merasakan pengalaman berbeda saat berinteraksi dengan masyarakat.

"Mereka (masyarakat) berbagi ruang dan berbagi peran, rasanya berbeda. Harapannya, film ini bisa membawa kebaikan," ujarnya.

Nazli Herimsyah dari WWF Indonesia menilai film ini sebagai sarana penting untuk mengubah cara pandang masyarakat, dari konflik menuju hidup berdampingan dengan satwa.

"Film ini menjadi sistem yang baik untuk memberikan pengetahuan dan membangun sikap atas realita tersebut," katanya.

Sementara itu, Kepala BKSDA Jambi Agung Nugroho menyebut ada tiga kantong habitat gajah di Provinsi Jambi, salah satunya di kawasan Bukit Tigapuluh.

"BKSDA tidak bisa bekerja sendiri. Ada WWF dan ada teman-teman jurnalis. Kita juga terus menekan para pemegang izin untuk serius melakukan konservasi," jelasnya.

Selain menjadi ruang edukasi publik, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya peningkatan kapasitas jurnalis Jambi agar mampu menghasilkan karya berkualitas, profesional, dan berperspektif lingkungan. (*)



BERITA BERIKUTNYA