Ini Tiga Tersangka Baru Korupsi di Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Dua Ditahan, Satu Buron

Kamis, 07 Agustus 2025 - 16:18:09 WIB

Direktur Reskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Taufik Nurmandia merilis tiga tersangka
Direktur Reskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Taufik Nurmandia merilis tiga tersangka

IMCNews.id, JAMBI- Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi menetapkan tiga tersangka baru korupsi proyek pengadaan peralatan praktik Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik SMK pada Dinas Pendidikan Provinsi Jambi tahun anggaran 2022. 

Ketiga tersangka baru tersebut yaitu, RWS, berperan sebagai broker atau perantara antara Dinas Pendidikan dengan penyedia barang. Kemudian, WS (DPO) pemilik PT Indotech, perusahaan penyedia peralatan praktik, dan ES, dari PT TDI, perusahaan lain yang turut serta dalam proses pelelangan.

Direktur Reskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Taufik Nurmandia, dalam konferensi pers pada Kamis (7/8/2025) menjelaskan, ketiga tersangka terlibat dalam praktik mark up harga dan persekongkolan dalam proses pengadaan.

“Ketiga tersangka kita tetapkan setelah melalui proses penyidikan yang mendalam. Termasuk pemeriksaan terhadap lebih dari 90 saksi dan analisis terhadap ratusan dokumen pengadaan,” jelas Kombes Pol Taufik Nurmandia.

Dari tiga tersangka yang ditetapkan, WS saat ini berstatus buron dan telah resmi dimasukkan ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). 

Kombes Pol Taufik Nurmandia meminta kerja sama masyarakat untuk melaporkan keberadaan WS apabila melihat atau mengetahui informasi terkait dirinya. “Kami sudah menyebarkan DPO atas nama WS dan akan terus melakukan pengejaran. Kami imbau kepada masyarakat agar melaporkan jika mengetahui keberadaannya,” tegasnya.

Menurut Kombes Pol Taufik Nurmandia, sebelumnya barang bukti yang diamankan uang tunai Rp 6,4 Miliar, dan saat ini kembali mengamankan barang bukti sebanyak Rp 8.574.211.000. “ Untuk tiga laporan polisi ini kerugian negara yaitu Rp 6,8 miliar,” pungkasnya.

Sebelumnya, pada April 2025, penyidik sudah menetapkan satu tersangka berinisial ZH, yang menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam proyek. Saat ini berkasnya sudah dikirim ke kejaksaan.

Hasil audit menyatakan adanya penggelembungan harga (markup) dan pengadaan barang yang tidak sesuai spesifikasi teknis. 

Barang-barang dengan nilai tinggi dibeli dengan harga yang melebihi harga pasar dan sebagian tidak memenuhi standar, namun tetap dibayarkan secara penuh oleh pihak dinas.

Modus para tersangka terungkap melibatkan rekayasa menyeluruh, mulai dari spesifikasi teknis, pemilihan penyedia, hingga pencairan anggaran. 

RWS bertindak sebagai broker atau perantara untuk mengatur “jalur khusus” kepada perusahaan tertentu, yakni PT Indotech milik WS dan PT TDI yang diwakili ES.

Ketiga tersangka dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1), Pasal 3, Pasal 5 Ayat (2) jo Pasal 18, serta Pasal 15 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001.(*/ist)



BERITA BERIKUTNYA