IMCNews.ID, Kerinci - Dampak dari bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kerinci dan Kota Sungai Penuh sangat berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat sekitar.
Ratusan hektar lahan sawah dan pertanian milik masyarakat dipastikan gagal panen. Toko dan rumah terendam menjadi faktor penyebab ekonomi tak berjalan.
Belum lagi kerusakan infrastruktur jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya yang menyebabkan roda ekonomi di Kerinci dan Kota Sungai Penuh ‘lumpuh’. Bahkan, karena sawah gagal panen, harga beras melambung tinggi.
"Banjir membuat lahan pertanian sawah terendam. Akibatnya padi yang sudah siap panen rusak. Harga beras saat ini naik menjadi Rp220 ribu per kalengnya. Biasanya hanya Rp 200 ribu per kaleng,"kata Hengki, salah seorang warga di kecamatan Tanah Cogok.
Menurut dia, bencana banjir menyebabkan produksi hasil pertanian warga berkurang dan merugi.
"Biasa kami dapat 100 Kaleng padi setiap Penen, tapi kali ini kami tidak bisa penen karena padinya rusak," sebutnya.
Selain berdampak hasil pertanian, bencana banjir dan tanah longsor telah membuat beberapa harga komoditi ikut naik di kabupaten Kerinci, seperti harga Cabai.
"Ya, cabai sulit dicari karena akses jalan tidak bisa dilewati disebab longsor yang menimbun badan jalan di wilayah Lubuk Nagodan dan Ujung Ladang,"ungkap Leni salah seorang ibu rumah tangga.
Sementara itu, Satgas Penanggulangan Bencana kabupaten Kerinci memperpanjang status Darurat Banjir dan Longsor di Kerinci dan Sungai Penuh hingga 14 Januari 2024. Perpanjangan ini dilakukan karena meluasnya masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor.
PJ Bupati Kerinci, Asraf membenarkan bahwa Status darurat Bencana Banjir dan Longsor di perpanjang hingga 14 Januari 2024 mendatang. Dia mengatakan perpanjangan tesebut setelah mendengarkan laporan dan pertimbangan dari BNPB, BMKG dan OPD yang tergabung dalam Satgas Bencana Banjir dan Longsor.
"Semula posko Satgas Penanggulan Banjir dan Longsor Kabupaten Kerinci, dari 1 Sampai 7 Januari 2024. Namun kondisi bencana banjir meluas, demikian juga terulang kembalinya dibeberapa titik tanah longsor, maka kembali diperpanjang," jelasnya, Minggu (7/1/2023).
Berdasarkan laporan disampaikan oleh Dansatgas penanggulan banjir dan Longsor, jumlah rumah warga masih tergenang air cakupannya meluas. Semula terjadi di 13 Kecamatan, sekarang telah mencakup 14 Kecamatan.
"Tersebar di 89 Desa, yang dihuni oleh 76.779 KK dan 18.293 Jiwa,"sebutnya.
Sementara itu, kerusakan pada infrastruktur, jembatan yang mengalami kerusakan 19 unit, longsor terjadi 84 titik. Semula sudah dikerjakan, dampak tinggi curah hujan, longsor kembali terjadi.
Kemudian, kerusakan fasilitas pendidikan 49 unit, Fasilitas Kesehatan 5 Unit, lahan pertanian terendam air sampai sekarang seluas 621,5 ha, terutama lahan sawah.
"Dampaknya jelas nantinya terancam gagal panen. Sedangkan rumah masyakarat masih tergenang air sekitar 4.298 umah," jelas Asraf.
Dari data yang dipaparkan Dansatgas penanggulan Banjir dan Longsor pada rapat evaluasi, dari awal penetapan tanggap darurat tanggal 1 Januari hingga 7 Januari 2024 lalu, dampak banjir peningkatannya cukup signifikan.
"Pada rapat evaluasi, status tanggap darurat bencana banjir dan longsor Kabupaten Kerinci di perpanjang sampai 14 Januari 2024,” ungkap Pj Bupati.
‘’Keputusan ini diambil, karena kebutuhan untuk membantu masyarakat masih tinggi. Juga, dampak lainnya yakni pada longsor, Kesehatan, Pendidikan dan sektor Pertanian," tandasnya.
Pantauan di lapangan banjir masih menggenangi beberapa wilayah di kabupaten Kerinci. Seperti beberapa desa di wilayah kecamatan Depati Tujuh, Kecamatan Tanah Cogok dan Danau Kerinci. (*)
Gubernur Al Haris Dikukuhkan Sebagai Ketua DMDI Provinsi Jambi
Dinamika Jelang Musda Golkar Provinsi Jambi, Seswantim: Untuk Keberlanjutan CE
Tim Cek Kondisi Jembatan Gentala Arasy Pasca Ditabrak Tongkang Batu Bara, Ini Hasilnya
Haji Trending di Twitter, Rektor UIN Jambi: Ini Bentuk Dukungan Positif Untuk Kemenag RI
Gubernur Hentikan Sementara Aktivitas Angkutan Batu Bara Jalur Darat, Ini Alasannya
KPK Sita 14 Bidang Tanah Terkait Korupsi Pengadaan Lahan Proyek Jalan Tol Trans Sumatera
Jembatan Tamiai Selesai Diperbaiki, Bisa Dilalui Truk Kapasitas 25 Ton