Sekda Sudirman Ungkap 8 Rumah Warga Aurduri Terdampak Pembangunan Jalan Khusus dan Stockpile PT SAS

Sabtu, 06 Januari 2024 - 08:17:20 WIB

IMCNews.ID, Jambi - Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman, bersama Kepala OPD terkait serta jajaran perangkat desa, Polda dan TNI meninjau stockpile dan pelabuhan batu bara PT Sinar Anugerah Sukses (PT.SAS ) di Aurduri Kota Jambi, Jumat (05/01/2024). 

Dalam kesempatan itu tampak juga Direktur PT SAS, Fauzan. Sudirman meninjau jalan yang akan dilalui oleh PT SAS. Dia ingin memastikan bahwa pembangunan jalan tersebut tidak merugikan masyarakat.

"Peninjauan hari ini terkait dengan stockpile PT SAS. Kita ingin memastikan betul sejauh mana pembangunan jalan dan juga stokpile itu berpengaruh signifikan dengan warga," katanya. 

"Dan kita juga sudah melihat langsung, kita coba cek, hanya beberapa rumah itu yang akan terdampak pembangunan jalan, sekitar 8 rumah. Nanti akan ada negosiasi lebih lanjut antara PT SAS dengan warga, mudah-mudahan karena ini untuk kepentingan umum dalam rangka mengatasi angkutan batubara untuk memiliki jalan khusus, mudah-mudahan bisa disepakati,” tambah Sekda.

Dijelaskan Sekda bahwa PT SAS harus mengupayakan agar tidak ada warga yang dirugikan dalam pembangunan stockpile dan jalan khusus.

"Kesepakatan antara PT SAS dan warga yang rumahnya terdampak adalah untuk bisa ganti untung, dan tidak ada yang dirugikan,” jelas Sekda.

Selain itu, mereka juga meninjau ke titik paling terdekat antara warga dengan stockpile batubara yang akan dibangun PT SAS.

"Warga paling terdekat di Desa Mendalo Laut sekitar 800 meter hingga 1 kiloan, artinya kalau dari sisi regulasi ini bisa memungkinkan untuk diteruskan. Kalau persoalan dampaknya segala macam itu bisa juga bisa dikomitmenkan. Amdalnya sudah dibuat, tinggal komitmen dari PT. SAS untuk patuh dari undang-undang, jika tidak patuh terhadap undang-undang, ya sudah kita stop saja,” ungkapnya.

Di kesempatan itu Sekda juga menyampaikan, berdasarkan hasil peninjauan lapangan, kajian yuridis dan izin-izin yang sudah diperoleh PT SAS, maka pekerjaan itu bisa diteruskan.

"Saya pikir sudah bisa terus berjalan, tinggal bagaimana menegosiasikan dengan masyarakat yang terdampak secara khusus. Ada 8 rumah tadi yang berdekatan dengan jalan, bukan dengan stockpile. Nanti barangkali dampak-dampak seperti kebisingan, debu, nanti bisa dipahami oleh PT SAS sesuai dengan Amdal,” ungkapnya.

Sekda juga menegaskan bahwa setelah peninjauan ini tim akan kembali bertemu untuk memutuskan rekomendasi yang akan dilakukan.

“Tahap selanjutnya adalah hasil dari turun ke lapangan ini kita rumuskan terlebih dahulu oleh tim, akan diinformasikan seperti apa rekomendasinya, kalau memang bisa jalan silahkan jalan. Sekarang bagaimana pendekatan PT SAS kepada masyarakat,” pungkasnya.

Sementara Direktur PT. Sinar Anugerah Sukses (SAS), Fauzan menyatakan bahwa semua potensi dampak yang ditimbulkan dari aktivitas batubara itu nanti sudah ada kajiannya didalam AMDAL. 

“Skema dari ganti untung dilakukan dari negosiasi dengan masyarakat, kita sudah masuk kesana sebelum-sebelumnya dengan masyarakat. Ke depannya tinggal kita dengan masyarakat. Dan sebelum ini semua bergulir kita sudah mengerjakan AMDAL, sudah masuk ke provinsi, ke pusat dan segala macam disitu, ada bagian-bagian apa saja yang harus dikerjakan, ya lingkungan, semuanya sudah disusun dan dibentuk oleh undang-undang dan di peraturan, kita hanya mengikuti saja, semuanya sudah tercantum dalam peraturan tersebut,” kata Fauzan.

Fauzan juga menyakinkan bahwa keberadaan stockpile tersebut tidak akan menyebabkan kerusakan dan polusi. 

“Reduksi dari debu masih bisa terkurangi oleh penghijauan. Ada 2 sampai 3 hektar menampung, ada truk, bis tapi itu tidak lama langsung dari situ masuk langsung ke tongkang langsung jalan dan langsung jalan aliran sungai. Kita juga bikin gorong-gorong untuk mereduksi dan mencegah batu jatuh ke sungai. Kita akan tunggu keputusan dari tim," ujarnya. (*)



BERITA BERIKUTNYA