IMCNews.ID- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu di ujung tanduk. Serangan Israel melawan Gaza menciptakan gelombang kecaman di seluruh negeri.
Dengan janji-janji pembebasan warga sandera yang tewas dihantam oleh serangan yang dipimpinnya sendiri, Netanyahu kini berdiri di ambang kehancuran politiknya.
Popularitasnya merosot drastis, mencapai hanya 4% di kalangan Yahudi Israel. Sementara tuntutan pengunduran diri semakin nyaring dari lawan politik dan anggota internal partainya sendiri.
Likud, partai yang selama ini menjadi basis politiknya, mengalami gejolak internal yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan beberapa anggota kunci bahkan meninggalkan kapal yang tengah bergoyang.
Tantangan terbesar datang dari dalam, di mana frustrasi terhadap kurangnya dukungan dan kegagalan dalam keamanan intelijen membuat Netanyahu semakin terpukul.
Bahkan media sayap kanan yang biasanya mendukungnya, seperti Israel Hayom, kini menyerukan agar Netanyahu bertanggung jawab dan menerima kenyataan bahwa masa depan politiknya ada di ujung tanduk.
Namun, tidak semuanya suram bagi Netanyahu. Sejumlah pihak tetap setia kepadanya, memanfaatkan fokus pada Gaza untuk melanjutkan agenda agresif di Tepi Barat.
Meskipun partai-partai politiknya mungkin retak, dukungan yang masih ada membentuk dinding pertahanan terakhir bagi pemimpin kontroversial ini.
Dalam kekacauan politik ini, saingan-saingan lama seperti Benny Gantz dan Yair Lapid melihat peluang emas untuk menggantikan Netanyahu.
Dengan popularitas Netanyahu yang merosot, Gantz mengungguli pemimpin yang sedang terpuruk ini sebanyak 22 poin persentase menurut jajak pendapat terbaru.
Sementara itu, ekonomi Israel terus menderita akibat perang ini, dengan kerugian mencapai US$ 260 juta per hari. Dengan demikian, lebih dari 300 ekonom terkemuka mendesak pemerintah untuk mengakhiri konflik yang merugikan ini secepat mungkin.
Dengan semua itu, masa depan politik Benjamin Netanyahu masih menjadi pertanyaan besar. Apakah dia akan mampu bertahan dalam badai politik ini, ataukah kita akan menyaksikan babak baru dalam politik Israel yang dipimpin oleh wajah-wajah baru?
Yang pasti, perjalanan politik Israel sedang memasuki fase kritis yang bisa membentuk arah baru bagi negara tersebut.(*)
Israel Jadikan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Sebagai Markas Militer
Pasukan Militer Israel Disebut Kubur Warga Palestina Hidup-Hidup
Warga Gaza Mulai Alami Kelaparan Akibat Bantuan Tak Dapat Menjangkau Wilayah yang Dibombardir Israel
Soroti Serangan Israel, Indonesia Dukung WHO Biayai & Bangun Kembali Fasilitas Kesehatan Palestina