Warga Seberang Kesulitan Air Bersih, Perumda Tirta Mayang Bilang Akibat Marak Pencurian Kabel

Selasa, 29 November 2022 - 11:11:32 WIB

IMCNews.ID, Jambi - Warga Seberang Kota Jambi mengeluhkan distribusi air bersih oleh Perumda Tirta Mayang terganggu. 

Sudah lima hari warga mengaku kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan, salah seorang warga, Difa mengaku terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan rumah tangga.

"Sudah tiga hari ini kami beli, karena tidak kebagian air yang disalurkan melalui tangki," katanya.

Dirut Perumda Tirta Mayang, Dwike Riantara beralasan, terhambatnya distribusi air bersih ini diakibat maraknya aksi pencurian aset pelayanan Perumda Tirta Mayang berupa meteran air dan kabel pompa.

Hal itu menyebabkan suplai air terganggu dan ribuan pelanggan tidak mendapat air selama berhari-hari.

"Kasus pencurian kabel pompa di Pasir Panjang yang terjadi beberapa hari lalu, berdampak pada terhentinya aliran air selama 4 hari bagi sekitar 3.200 pelanggan, setara dengan 16 ribu jiwa, di Kecamatan Danau Teluk dan Pelayangan, Jambi Kota Seberang," katanya.

Dia berharap pihak berwajib, pemerintah dan masyarakat membantu mereka mengamankan aset pelayanan air di Kota Jambi. 

"Kami memiliki keterbatasan dalam mengawasi semua aset pelayanan di seluruh penjuru Kota Jambi. Petugas security kami juga tidak memiliki peralatan yang memadai untuk menghadapi pencuri yang bersenjata tajam bahkan bersenjata api," ungkapnya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan khususnya pihak berwajib dapat mendampingi petugas Tirta Mayang dalam pengamanan.

"Sebelumnya sudah ada beberapa kali upaya pencurian di mana pelaku mengancam petugas kami dengan senjata tajam dan senjata api," jelasnya.

Camat Danau Teluk, Sofyan saat dikonfirmasi mengatakan, saat ini memang masyarakatnya membutuhkan air bersih, untuk masak dan minum. 

Khususnya bagi masarakat yang bermukim di jalur lapis kedua kawasan Seberang.

"Karena disana mobil tangki tidak bisa masuk. Jadi disiapkan dua tedmon di depan rumah saya. Warga bisa mengambil dengan derigen. Namanya air itu pada prinsipnya kurang. Kita prioritaskan untuk masak dan minum, kalau mandi bisa ke laut (sungai) dulu," tambahnya.

Diungkapkannnya, dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak PDAM, untuk juga memprioritaskan air bersih untuk pesantren, masjid dan mushalla di kawasannya.

"Yang kendala kita yakni masyarakat jalur lapisan kedua, jalannya tidak bisa dilalui mobil tangki," ujarnya. (*)



BERITA BERIKUTNYA