Mau Masuk Kota Harus Sudah Divaksin

Pengetatan Masuk Kota Jambi Direncanakan Pekan Depan

Kamis, 19 Agustus 2021 - 06:24:33 WIB

IMCNews.ID, Jambi - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV di Kota Jambi telah ditetapkan sejak beberapa waktu lalu. Namun, pemberlakuan ini akan diperketat.

Walikota Jambi, Syarif Fasha menyebut, rencana pengetatan ini akan dilaksanakan pekan depan setelah pembagian sembako diterima oleh masyarakat yang telah terdata. Menurutnya, paket bantuan sembako sedang dipacking.

"Untuk paketan packing perlu waktu dua sampai tiga hari ke depan," kata Fasha, Rabu (18/8/2021).

BACA JUGA : Provinsi Jambi Zona Merah dengan Resiko Tinggi

Menurut Fasha, bantuan sembako tersebut harus disalurkan secara serentak. Apabila tidak bisa sekaligus diberikan, maka dirinya menunggu bantuan cukup baru akan diberikan kepada masyarakat.
    
"Ada kendala jika tidak sekaligus diberikan. Misalnya pembagian selama empat hari. Terus masyarakat yang dibagikan hari pertama berasnya sudah habis," katanya.

Setelah sembako dibagikan serentak, baru pengetatan diberlakukan.

Fasha sendiri mengatakan pihaknya mengusulkan 30 ribu kepala keluarga untuk diberikan bantuan paket sembako. Menurut dia, masyarakat yang akan mendapat sembako sudah didata by name by addres. Juga sudah di verifikasi data dari RT, Lurah, Camat dan diserahkkan ke Dinsos untuk di verifikasi kembali.

“Ada warga yang mungkin miskin tidak dapat, tapi karena sebelumnya sudah ada dapat bantuan lain seperti PKH, KPM dan lainnya,” jelasnya.
    
Ada warga yang terdampak, namun tidak masuk dalam PKH, KPM, maka merekalah yang diberikan bantuan paket sembako tersebut.

"Kalau yang tidak diliburkan, tidak diberikan bantuan juga, seperti karyawan apotik, pekerja bangunan. Mereka tidak diberi bantuan karena mereka masuk bekerja,” katanya.
    
Fasha juga mengungkapkan, pihaknya sudah menegaskan para Lurah selaku Satgas tingkat Kelurahan untuk menjalankan intruksi pengetatan nanti.

“Jika ada lurah yang tidak menjalankan pengetatan ini sesuai instruksi kami, maka lurahnya akan saya copot,” tegasnya.
    
Mengenai teknis penutupan pintu masuk Kota Jambi, menurut Fasha, nantinya akan ada sekitar 60-70 petugas yang berjaga dengan 2-3 shif. Petugas yang akan menjaga perbatasan nanti terdiri dari TNI-Polri, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Dishub.
    
“Sudah dibuat simulasinya. Ada beberapa pintu masuk yang kita ketatkan. Tahun ini akan lebih ketat lagi, karena personil Brimob dan Bataliyon turun ke lapangan untuk patroli setiap sudut Kota Jambi,” jelasnya.
    
Sementara itu, Bantuan sembako untuk warga terdampak selama pengetatan PPKM di Kota Jambi, disalurkan secara simbolis oleh Gubernur Jambi Al Haris kepada Wali Kota Jambi, Syarif Fasha di Kantor Kecamatan Telanaipura, Rabu (18/8/2021).
    
Bantuan yang disalurkan untuk kecamatan ini sebanyak 1.304 paket, nantinya akan disebarkan ke tiap kelurahan. Namun, bantuan dapat disalurkan kepada masyarakat jika pemerintah sudah menerima seluruh bantuan sembako, yakni dengan total 30 ribu sembako.
    
Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan bantuan disalurkan secara bertahap ke tiap kecamatan lantaran pihaknya kesulitan mendapatkan toko yang menyediakan sembako.

"Kita mulai penyaluran bantuan secara simbolis, kita sudah bekerja, tapi toko sulit dicari. Bulog tak mampu (menyediakan banyak sembako), akhirnya ada stok dari Trona dan Jamtos," jelasnya.
    
Haris mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu sekitar dua hari. Jika sudah clear, maka akan disalurkan ke tiap kecamatan.

"Lalu dari Satgas Kota Jambi untuk mengambil langkah di Kota Jambi," kata Haris.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan salah satu persyaratan memasuki dan keluar kota Jambi nantinya adalah yang sudah melakukan vaksin atau memiliki rapid antigen. Selain itu juga warga yang memang secara aturan diperbolehkan masuk, seperti ambulance, dan lainnya.
    
"Bagi yang tidak memiliki bukti vaksin dan rapid antigen, kalau memaksa masuk atau keluar Kota Jambi, maka akan kita rapid ditempat. Kita ada pegugas rapid nantinya dipintu penjagaan. Tentunya ini berbayar," kata Ida.
    
Dia berharap dengan hal tersebut dapat menurunkan angka penularan Covid-19 di kota Jambi. Sebab, saat ini sebanyak dua Puskesmas di wilayah Jambi Selatan terpaksa ditutup. Hal itu karena adanya petugas kesehatan yang terpapar Covid-19. Yakni Puskesmas Kebun Kopi dan Puskesmas Pakuan Baru.

"Ditutup sementara untuk disterilkan," ujarnya.
    
Ia menambahkan, untuk petugas kesehatan saja yang bekerja di rumah sakit sudah ada sekitar 100 orang yang terpapar Covid-19. Sementara jika ditambahkan dengan petugas dari Dinas Kesehatan maka jumlahnya mencapai 200 orang.

"Itu data dari awal mula munculnya Covid-19 di Kota Jambi sampai sekarang. Makanya kita perlu menekan angka penularannya," katanya. (*)



BERITA BERIKUTNYA