IMCNews.ID - Kepolisian Daerah (Polda) di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat didesak agar mengusut pembalakan liar yang memicu bencana banjir dan longsor.
“Banjir bandang di Sumbar (Sumatera Barat), Sumut (Sumatera Utara), dan Aceh ini terjadi akibat pembalakan hutan. Tangan manusia yang membuat bencana ini. Kapolda di tiga daerah itu harus usut perusakan hutan liar di Sumbar,” kata Kepala Badan Pengaturan Badan Usaha Milik Negara (BP BUMN) Dony Oskaria.
Ia menilai, bencana hidrometeorologi yang telah menelan ratusan korban jiwa tersebut tidak sepenuhnya terjadi karena faktor alam semata.
Menurutnya, 99 persen kegiatan penebangan hutan secara ilegal (illegal logging) memicu kerusakan hutan dan memperparah aliran air.
Dony mengatakan, dugaan bahwa praktik pembalakan liar merupakan penyebab utama bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi selama sepekan terakhir.
Hal itu m didukung dengan banyaknya foto dan video yang beredar di media sosial. Beragam bukti visual yang diunggah oleh sejumlah warga yang terdampak banjir tersebut menunjukkan air banjir yang menerjang pemukiman penduduk turut membawa material potongan kayu gelondongan.
Fenomena tersebut menjadi indikasi kuat bahwa fungsi hutan sebagai penyerap dan penyimpan air telah rusak akibat aktivitas penebangan ilegal yang masif.
Makanya dia meminta penegakan hukum dilakukan agar bencana serupa tidak berulang.
Mengingat saat ini cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan dapat berpotensi memicu banjir dan longsor susulan.
Selain penegakan hukum, ia juga meminta jajaran pemerintah daerah setempat serta seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat upaya mitigasi agar mampu mengurangi risiko bencana lanjutan.
Dia juga meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi otoritas resmi, karena keselamatan masyarakat merupakan prioritas utama.
"Saya berharap Kapolda (Sumut, Sumbar, dan Aceh) segera menindaklanjuti permintaan tersebut. Kerja cepat dan terarah dinilai menentukan keberhasilan pemulihan Sumatera Barat. Dengan demikian, seluruh pihak dapat bergerak dalam satu komando dan fokus pada penyelamatan warga," tuturnya.
Sebagai Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), Dony juga telah menginstruksikan seluruh perusahaan BUMN anggota Danantara untuk turut membantu pemulihan wilayah terdampak bencana.
Ia menginstruksikan perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut untuk segera memberikan bantuan logistik dan penanganan darurat bagi masyarakat terdampak.
“Kepada seluruh BUMN agar ikut membantu saudara kita di Sumatera melalui BUMN Peduli,” ujarnya. (*)
Marak Pungli ke Sopir Batu Bara di Simpang Pitco Sarolangun, PSTB Minta Polisi Bertindak
Membingkai Renstra Pendidikan Tinggi di Era Global dan Digital
Lapas Kelas IIA Jambi Bekali Warga Binaan dengan Latihan Membatik
DPRD Kota Jambi Segera Bentuk Pansus Sikapi Polemik Zona Merah Pertamina
Dua Helikopter Milik TNI AD Dikerahkan Bantu Tangani Bencana Sumatera