Kemandirian Pangan Indonesia Tekan Harga Beras Dunia

Sabtu, 24 Mei 2025 - 18:35:18 WIB

IMCNews.ID, Jakarta - Kemandirian pangan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, terutama dalam produksi beras berhasil menekan harga beras dunia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, apa yang dilakukan petani Indonesia sukses membuat harga beras dunia yang awalnya di angka 460 dolar AS per ton turun menjadi 390 dolar AS per ton.

"Dulu 460 dolar per ton, di saat kita impor segala macam. Terendah pernah terjadi, karena kita tidak mengimpor itu 390 dolar AS per ton. Artinya apa? Indonesia berpengaruh, berpengaruh pada harga beras dunia," tegas Mentan, Rabu (14/5/2025).

Hal itu dia sampaikan usai menerima kunjungan Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen; dan Duta Besar (Dubes) Yordania, Sudqi Attalah Al Omoush.

Penurunan harga beras global itu tidak lepas dari kontribusi petani Indonesia yang berhasil menjaga kestabilan pasokan dan permintaan. Sehingga, turut meringankan beban negara-negara konsumen beras.

Amran menyebut tren produksi beras di ASEAN sedang mengalami penurunan, termasuk di Thailand dan Malaysia.

Sebaliknya, Indonesia justru mencatatkan peningkatan stok beras secara signifikan di awal 2025.

Menurut dia, stok beras nasional saat ini telah mencapai 3,7 juta ton dan ditargetkan menyentuh angka 4 juta ton dalam waktu 15 hingga 20 hari ke depan berkat panen raya yang lancar.

Dengan ketersediaan stok yang melimpah dan harga beras global yang menurun, Indonesia diakui sebagai kekuatan utama dalam menjaga keseimbangan harga beras di kawasan ASEAN.

"Jadi kan gini, dulu kan kita impor dua tahun, betul-betul kita impor cukup besar kan. Nah, kalau kita tidak impor, gimana stoknya (agar) melimpah, iya sudah berarti petani adalah pahlawan pangan kita sekarang," jelas Mentan.

Amran berharap pencapaian itu menjadi dorongan bagi semua pihak untuk terus mendukung petani serta memperkuat ketahanan pangan demi kesejahteraan rakyat dan kestabilan pasar regional.

"Petani kita berkontribusi membuat pangan dunia khususnya beras kebutuhan dunia menjadi murah," beber Mentan.

Untuk diketahui, Indonesia terakhir kali mengimpor beras dalam jumlah besar pada 2024.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga November 2024, Indonesia telah mengimpor sekitar 3,85 juta ton beras, meningkat 62 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Impor ini terutama berasal dari Thailand (1,19 juta ton), Vietnam (1,12 juta ton), dan Myanmar (642.000 ton) .

Namun, pada awal 2025, pemerintah Indonesia mengumumkan rencana untuk tidak melakukan impor beras guna mendorong swasembada pangan.

Sebagai gantinya, Kementerian Pertanian meningkatkan produksi dalam negeri yang ditargetkan 32 juta ton hingga 2025. Meningkat 2 juta ton bila dibandingkan produksi tahun 2024 yakni 30 juta ton. (*)



BERITA BERIKUTNYA