Tongkang Batu Bara Hantam Tiang Fender Jembatan Tembesi Lagi, PPTB Siap Tanggung Jawab

Sabtu, 25 Januari 2025 - 00:17:07 WIB

IMCNews.ID, Jambi - Tiang pengaman atau tiang fender di Jembatan Tembesi yang berada di Kabupaten Batang Hari, Jambi kembali dihantam kapal tongkang angkutan batu bara.

Peristiwa ini merupakan yang ketiga terjadi di tempat yang sama. Pertama kali, tiang fender itu ditabrak oleh tongkang batu bara pada 26 Maret 2024 lalu.

Kemudian yang kedua terjadi pada 5 Mei 2024. Teranyar tiang fender lainnya kembali ditabrak oleh tongkang batu bara, Rabu (22/1/2025) lalu.

Menyikapi peristiwa itu, Perkumpulan Pengusaha Tambang Batu Bara (PPTB) mengaku siap bertanggung jawab melakukan perbaikan.

Ketua PPTB Jambi, Asnawi Abdul Rahman mengatakan bahwa pihaknya telah menghitung anggaran untuk membangun kembali fender yang rusak tertabrak tersebut.

“Kami pengurus PPTB langsung action bukti tanggung jawab kami sebagai pengurus langsung mengajak kontraktor bersama ke lokasi dan Insya Allah malam ini juga kami berangkatkan peralatan bersama kontraktor yang akan bekerja,” ujarnya.

Wakil Ketua PPTB, Sapuan Ansori menambahkan, bahwa pihaknya telah melakukan rapat bersama pengurus dan pemilik tongkang.

Hasilnya PPTB siap bertanggung jawab atas kejadian tongkang menabrak tiang fender tersebut.

“Secara teknis anggaran telah dihitung. Kami bersama anggota prinsipnya memohon maaf atas kejadian yang tak diinginkan ini. Ini musibah. Sebagai pengusaha di Jambi kami ikut serta membantu agar tetap aman bagi pengguna jalan umum,” ujarnya.

Dalam peristiwa itu, kata Sapuan, pihak Ditpolairud Polda Jambi dan BPJN sudah turun ke lokasi kejadian mengecek kondisi lapangan.

“Kami ikut berperan aktif membantu pemerintah dan masyarakat. Tapi tolong juga ini investasi, ada pendapatan negara disini. Sekarang kami bertanggung jawab juga dan sudah kami buktikan sebagaimana perbaikan jembatan aurduri I kemarin. Kami bertanggung jawab sebagai pengusaha,” ujar anggota DPRD Provinsi Jambi dari Partai Nasdem itu.

Terkait penutupan sementara aktivitas hauling batu bara yang kini dipertimbangkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi, Sapuan mengatakan hal itu dapat memberatkan perngusaha yang berencana melakukan perbaikan.

“Itu sudah kami dibahas. Untuk perbaikan ini butuh dana. Sementara keadaan batu bara lagi macet. Kalau stop darimana kami dapat dana untuk perbaikan,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, pengangkutan batu bara lewat jalur sungai ini sesuai dengan instruksi Gubernur Jambi, Al Haris.

“Ini kami jalankan instruksi gubernur. Ini kan musibah yang tak diinginkan. Siapa yang mau nabrak dan menghabiskan biaya. Tapi setiap yang dibuat pasti ada resiko. Makanya kami minta pemerintah pikirkan kami juga. Kalau distop darimana kami dapat biaya memperbaiki itu. Kami takut perbaikan fender itu tak akan selesai,” katanya.

Sebelumnya, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi, Johansyah, Kamis (23/1/2025) meminta PPTB agar mengganti kerusakan tiang pengaman Jembatan itu berapapun biayanya segera.

"Pada prinsipnya bagaimanapun siapa yang nabrak dan merusak tiang jembatan itu konsekuensi mereka dalam di aturan perusahaannya, mereka wajib bertanggung jawab harus ada konsekuensinya kan," tegasnya.

Johansyah menjelaskan perbaikan jembatan ini bentuknya sama dengan perbaikan kerusakan yang ada di Jembatan Aur Duri 1.

Sebagaimana diketahui, tiang fender jembatan aurduri 1 juga sempat rusak ditabrak tongkang batu bara. (*)



BERITA BERIKUTNYA