IMCNews.ID, Jambi - Target penyelesaian tol Bayung Lencir-Tempino seksi tiga diundur yang semula selesai 31 Juni menjadi 30 Agustus 2024. Kini progres pekerjaannya sudah mencapai 85,4 persen.
"Jadi kita memang mundur dari target yang dijanjikan 30 Juni menjadi 31 Agustus 2024 sesuai addendum terbaru," kata Kepala Satker Jalan Bebas Hambatan Jambi, Benny Christiawan.
Keterlambatan penyelesaian jalan tol itu akibat masalah pembebasan lahan. "Pembebasan lahan tambahan itu seluas 6,5 hektare sekitar 105 bidang. Saat ini masih ada lima bidang yang dititipkan ke pengadilan," katanya.
Pengadaan tanah itu menunggu keputusan dari pengadilan bahwa lahan tersebut bisa dieksekusi.
Benny menjelaskan dari sisa pekerjaan yang belum selesai di antaranya berada di Simpang Sebidang dengan panjangnya 800 meter. Kemudian di interchange dan STA 141 sekitar 1,1 km.
Adapun penyelesaian rigid sudah diselesaikan sepanjang 11,8 kilometer dari total 13,8 km.
Dia menjelaskan jika jalan tol selesai maka untuk pengoperasiannya harus melalui uji layak fungsi dari Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri dan Kementerian PUPR.
Pengujian itu dilakukan untuk memastikan jalan sudah layak untuk beroperasi. Setelah ada sertifikat uji layak fungsi baru dilakukan peresmian dan pengoperasian.
Jalan Tol Bayung Lencir- Tempino ini memiliki panjang 33 km. Saat meninjau proyek Jalan Tol Trans Sumatera di Jambi beberapa waktu lalu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan jalan bebas hambatan Jambi-Palembang akan selesai pada kuartal pertama 2025. (*)
Penolakan Permohonan Penyelesaian Sawit Dalam Kawasan, Menhut Tuai Kritikan
Dewa 19 hingga Guyon Waton Bakal Hentak Jambi di Gemriah Fest 2025
Di Batanghari, 20 Persen Dana Desa Wajib Dialokasikan untuk Dukung Program MBG Prabowo
Tujuh DPD PPNI Kabupaten/Kota Tolak Hasil Muswil VI DPW PPNI Provinsi Jambi
Korupsi Bank Jambi, Leo Darwin Divonis 16 Tahun Penjara dan Rp204,8 Miliar Uang Pengganti
Secara Bulanan, Jambi Alami Deflasi Didorong Insentif Tarif Listrik
Pre IOG SCM & NCB Summit 2024 Bahas Solusi dan Tantangan Capai Target Produksi Migas