IMCNews.ID, Jambi - Perjalanan selama 20 tahun mengunjungi hutan dan dusun tak hanya menghasilkan liputan mendalam mengenai lingkungan. Dalam perjalanan panjang tersebut, Jon Afrizal mencari benang merah, menganalisa, serta mencocokkannya dengan riset. Lalu dikemas dalam sebuah buku berjudul "Belacu Ditukar Lada".
Blackpaper (lada hitam) yang populer digunakan untuk masakan western, ternyata adalah tumbuhan yang pernah ada dan ditanam di Jambi. Kemudian dibawa ke negara asalnya oleh kolonial Belanda.
Mengupas isi buku tersebut, AJI Jambi bekerjasama dengan Amiraacademy untuk berdiskusi terkait motivasi, proses penulisan buku hingga penerbitan.
"Ini sangat menginspirasi kami, tentunya bagi Walhi. Perjalanan kami juga begitu panjang namun belum terpikir untuk membuat yang seperti ini. Saya suka sekali buku ini. Buku ini ditulis dengan cara yang bebas dan mengalir. Terima kasih telah menginspirasi kami," kata Dwi Nanto dari Walhi Jambi.
Diskusi dan bedah buku yang digelar di sekretariat AJI Kota Jambi, di Kelurahan Bagan Pete pada Sabtu (23/3) ini dihadiri oleh jurnalis dari berbagai media, Walhi Jambi, KKI Warsi, Yayasan Setara Jambi, KPA Jambi, perwakilan dari Universitas UIN Jambi, serta Universitas Nurdin Hamzah.
"Saya mengunjungi banyak hutan dan dusun yang tersebar di Provinsi Jambi, dan juga provinsi tetangga. Dari setiap perjalanan, saya mendapatkan banyak cerita terkait sejarah tentang Jambi dari orang-orang yang dituakan. Seperti merangki puzzle, saya hubungkan antara satu cerita dan lainnya. Sehingga, butuh riset untuk menulis buku ini," kata Jon Afrizal.
Ia tidak sekedar mengutip literatur yang terserak di internet, namun ia mempelajari asal muasal setiap cerita dan mengaitkannya dengan yang telah terdata di Universiteit Leiden, misalnya. Juga di beberapa cetakan digital koran di masa lalu.
Sebuah tulisan berbahasa Belanda yang ia terjemahkan ke dalam Bahasa Inggris terlebih dahulu sebelum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Untuk kemudian dianalisa sesuai dengan kondisi yang pernah terjadi.
Suwandi, Ketua AJI Jambi yang membuka acara tersebut menyampaikan apresiasinya.
"Begitu banyak perjalanan kita semua, jurnalis, begitu juga NGO yang ada di Jambi ini. Dengan diskusi ini, mari kita ambil intisari untuk memotivasi kita menciptakan karya-karya terbaik," kata Suwandi.
Buku "Belacu Ditukar Lada" belum dipasarkan bebas di toko buku fisik dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan kertas, dan menghargai pohon-pohon yang tumbuh bebas di alam dan hutan.
Pembaca dapat membeli ebook yang dipasarkan melalui google play book store. Dengan nama penulis "Jon Afrizal" dengan judul buku "Belacu Ditukar Lada". (*)
Penolakan Permohonan Penyelesaian Sawit Dalam Kawasan, Menhut Tuai Kritikan
Dewa 19 hingga Guyon Waton Bakal Hentak Jambi di Gemriah Fest 2025
Di Batanghari, 20 Persen Dana Desa Wajib Dialokasikan untuk Dukung Program MBG Prabowo
Tujuh DPD PPNI Kabupaten/Kota Tolak Hasil Muswil VI DPW PPNI Provinsi Jambi
Korupsi Bank Jambi, Leo Darwin Divonis 16 Tahun Penjara dan Rp204,8 Miliar Uang Pengganti
Secara Bulanan, Jambi Alami Deflasi Didorong Insentif Tarif Listrik
PHR Zona 1 Field Jambi Merang Beri Pengahargaan ke Ditreskrimum Polda Jambi