IMCNews.id - Misteri kematian mahasiswi asal Sungai Penuh berinisial AM (20) mulai terkuak.
Polisi yang mendalami kasus Kematian mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Padang warga desa Kampung Tengah, kecamatan Koto Baru, Sungai Penuh itu sudah menemui titik terang.
Dia meninggal akibat pendarahan yang diduga jadi korban aborsi.
Misteri kematia AM mulai terkuak. Informasinya, Polisi sudah menemukan janin yang diduga berumur 4-6 bulan kandungan. Namun, belum diketahui dimana janin tersebut ditemukan.
Menurut informasi di lapangan, pihak Polres Kerinci telah melakukan visum janin itu di RSU MHA Thalib Sungai Penuh pada siang Jumat (8/12).
Hal tersebut juga dibenarkan Kepala Bidang Pelayanan RSU MHA Thalib Sungai Penuh. Dia mengatakan ada pihak kepolisian datang ke rumah sakit Jumat siang membawa janin tersebut untuk di visum.
“Ya, tadi ada petugas kita melakukan visum janin itu. Janin berumur sekitar 6 bulan yang sudah meninggal. Namun untuk jelasnya besok ada catatan medis di ruang IGD,” kata.
Kasat Reskrim Polres Kerinci AKP Very Prasetyawan dikonfirmasi juga membenarkam penemuan janin bayi tersebut. Menurut dia, kuat dugaan orang tua janin tersebut janin adalah AM.
“Ya, sudah,” kata AKP Very, namun belum memberi penjelasan dimana janin itu ditemukan. “Nanti ada rilis oleh humas,” ujarnya.
Diketahui, kasus dugaan aborsi mulai terkuak saat AM sebelum meninggal dibawa ke RSU MHA Thalib Sungai Penuh beberapa bulan lalu yang dalam kondisi pendarahan.
Anehnya, AM meninggal dunia akibat pendarahan dan pada saat pendarahan tidak ditemukan janin dan hanya Plasenta yang ditemukan. Ditemukan plasenta itu, AM diduga hamil umur 4 bulan, namun keberadaan janin masih misteri.(*)