IMCNews.ID, Jambi - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur berupaya mengantisipasi krisis pangan. Bupati Tanjung Jabung Timur, Romi Hariyanto selama dua periode memimpin terus berusaha meningkatkan nilai yang didapat oleh petani di wilayahnya.
Seperti diketahui, sekitar 60 persen atau sekitar 140.498 penduduk Tanjabtim bertumpu pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Data yang diperoleh, sektor ini berkontribusi sebesar 21,44 persen bagi PDRB. Kontribusi terbesar kedua setelah pertambangan dan penggalian.
Pada tahun 2022, Nilai Tukar Petani di Tanjabtim mencapai 140,63 persen, sedangkan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) hingga medio 2023 sebesar 107,06% .
"Segala upaya sudah kita tingkatkan," ujar Bupati Tanjung Jabung Timur, Romi Hariyanto.
Selain itu Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga melaksanakan program unggulan daerah Gerakan Meningkatkan Indeks Pertanaman (GEMPITA PADI) sebagai upaya meningkatkan produksi tanaman pangan khususnya padi, yaitu dari IP 100 menjadi IP 200 dengan target luas tanam dan panen sebesar 2.055 hektar pada 2023.
Saat ini, kata Romi, Produksi padi gabah kering giling tahun 2022 mencapai 58.554,80 ton. Sedangkan tahun ini, Per Juli telah diproduksi sebesar 25.683,00 ton.
"Sementara ketersediaan beras per Agustus 2023 tercatat surplus," katanya.
Dia melanjutkan ketersediaan beras saat ini dengan produksi 431,5 ton untuk kebutuhan 427 ton .
Lalu dari sektor lainnya data tahun 2022 produksi sektor perkebunan sawit ± 76.378 ton kelapa dalam 57.295 ton, pinang 19,933 ton, kopi Liberika 1,237 ton, lada sembilan ton, karet 7.757 ton dan kakao 265 ton.
"Upaya peningkatan produksi peningkatan daya saing dan keberlajutan usaha perkebunan masyarakat menjadi perhatian serius pemerintah baik yang bersumber dari APBN, APBD provinsi maupun APBD kabupaten," ungkapnya.
Pada Tahun 2022 telah digelontorkan bantuan bibit pinang seluas 400 Ha dan sebanyak 5.500 bibit. Pinang merupakan salah satu komoditas primadona di kabupaten yang didominasi hydrogambut ini
"Terbukti pinang mampu mendorong percepatan capaian tingkat kesejahteraan penggiatnya," sebutnya.
Namun sayang belakangan komoditas ini tak terserap pasar dan harganya anjlok. Ratusan hektar perkebunan pinang masyarakat bahkan sudah ditebang akibat tak seimbangnya biaya pemeliharaan dengan hasil panen.
Hal itu bermuara pada tata niaga pinang yang menempatkan petani pada posisi tawar sangat lemah. Menyikapi kondisi itu Romi mengambil langkah sigap sejumlah upaya dia lakukan untuk memperbaiki tataniaga pinang utamanya ekspor.
Dia bahkan menginisiasi terbentuknya asosiasi petani pinang Indonesia agar petani tidak bermain sendiri – sendiri di tengah pasar global yang semakin menekan. Dengan supervisi Kementerian Perdagangan telah dilakukan rapat melibatkan beberapa buyer potensial di Newdelhi India.
Selain itu juga akan memfasilitasi terbukanya hubungan dagang dengan negara pengimpor lain seperti Iran, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Bangladesh dan Pakistan.
Biaya masuk pinang Indonesia ke India yang mencapai 108 persen diharapkan bisa dinegosiasi ulang.
Sementara itu Kepala Bappeda Tanjung Jabung Timur, Ali Fahrudin mengatakan komitmen dan strategi untuk meminimalisir tantangan pembangunan pertanian pangan padi di kabupaten Tanjung Jabung Timur merupakan hal yang prioritas.
Dia mengatakan beberapa kebijakan strategis yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur di bawah kepemimpinan Bupati Romi Hariyanto.
Pertama, Meningkatkan aksesbilitas menuju sentra Produksi Pertanian, kedua Meningkatkan sarana pengairan/jaringan irigasi, dan jalan usaha tani dan ketiga Optimalisasi dan Fasilitasi penyediaan Benih, Herbisida, Pestisida, Pupuk dan juga Alsintan
"Serta Peningkatan Kapasitas SDM melalui penguatan peran penyuluh dan pelatihan kewirausahaan bagi kelompok tani, " Katanya.
Dia juga mengatakan Pada Sub Sektor Pertanian Tanaman Pangan khususnya PADI, beberapa tantangan Pembangunan yang dihadapi dan ditemukan dilapangan.
Pertama, Alih Fungsi Lahan, kedua Aksebiltas menuju sentra belum merata kondisi baik, ketiga kerusakan Jaringan Irigasi dan Tanggul, keempat terbatasnya sarana hilirisasi berteknologi tinggi, kelima terbatasnya sapras pasca panen dan alsintan.
Selanjutnya keenam terbatasnya Kapasitas SDM & Kelembagaan Petani, ketujuh terbatasnya akses jejaring pemasaran dan ke delapan fluktuasi harga perolehan diterima Petani.
"Itu semua akan terus kita maksimalkan untuk dihadapi dan menghasilkan yang terbaik," ujarnya. (*)
KPU Provinsi Jambi Launching Buku Peta Data Pilkada Serentak 2024
Konsolidasi dengan DPD Sekaligus Buka Bersama, Ketua DPW PAN Jambi Minta Tetap Jaga Kekompakan
Dalam Dua Bulan 140 Kasus DBD Terdata di Kota Jambi, Tiga Korban Meninggal Dunia
Banjir Rendam Tujuh Kabupaten dan Kota di Provinsi, Hampir 100 Ribu Jiwa Terdampak
Rendra Usman Tantang Pemprov Bawa Proyek Strategis Nasional ke Jambi
Demo Mahasiswa di Sungai Penuh Ricuh, Kabag Ops Luka Kena Lemparan Batu