Seorang Anak di Muaro Jambi Meninggal Akibat Kurang Gizi

Senin, 29 Mei 2023 - 09:57:44 WIB

IMCNews.ID, Muarojambi - Kasus anak kurang gizi di Kabupaten Muaro Jambi mencapai 258 kasus sepanjang 2023 ini. Bahkan, satu orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

"Berdasarkan catatan tahun ini masih ditemukan kasus anak yang kekurangan gizi yakni mencapai 258 anak,” kata Kepala Dinas Kesehatan Muarojambi, Afif Udin.

Dia meminta masyarakat untuk memperhatikan tumbuh kembang anaknya saat masih berusia dini.

Sebab, anak yang kekurangan gizi akan berdampak buruk terhadap tumbuh kembang serta kemampuan intelektual anak.

“Banyak dampak negatif dialami anak yang kekurangan gizi , selain pertumbuhan secara fisik, anak yang kekurangan gizi juga menyebabkan kematian,” katanya.

"Di Muarojambi dari ratusan kasus yang ditemukan, terdapat satu anak yang meninggal dunia karena kekurangan gizi yang juga memiliki penyakit penyerta,” sambungnya.

Dia mengaku pihaknya telah mengambil langkah-langkah dalam menanggulangi kasus anak kekurangan gizi. Salah satunya melakukan sceerining terhadap remaja sebelum menikah, untuk melihat kadar hemoglobinnya.

Kemudian ibu hamil dilakukan pemeriksaan secara rutin, yakni mencapai enam kali pemeriksaan di pukesmas. Selain itu, persalinan dianjurkan pada fasilitas kesehatan. 

Untuk memenuhi gizi pada anak , masyarakat juga diminta untuk memberikan ASI eksklusif hingga usia enam bulan. Dilanjutkan dengan memberikan makanan yang bergizi lengkap dan seimbang serta imuniasi yang lengkap.

Selain itu, para tenaga kesehatan diharuskan untuk memantau perkembangan kondisi kesehatan belita. Pemerintah juga memberikan makanan tambahan kepada belita yang menderita kekurangan gizi.

Afif Udin juga menerangkan bahwa pemenuhan gizi terhadap anak sangat penting bagi para orang tua , sehingga anak dapat tumbuh optimal. 

Pemenuhan gizi dapat dimulai sejak mereka masih dalam kandungan hingga remaja.

“Masih ada sejumlah pekerjaan rumah terkait dengan kesehatan anak, terutama permasalahan kekurangan gizi ini yang belum dapat teratasi secara maksimal. Mengatasi hal ini tidak hanya pemerintah, tenaga kesehatan, tetapi juga yang paling penting adalah peran serta orang tua dalam merawat sang buah hati,” kata Afif. (*)



BERITA BERIKUTNYA