IMCNews.ID, Jambi - Kecelakaan kerja akibat ledakan pipa gas milik PetroChina Internasional Jabung Ltd di Neb#9, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Barat, Minggu (18/12/2022) mendapat sorotan dari berbagai pihak.
Dua korban meninggal dunia usai mendapatkan perawatan intensif di RS Pertamina Jakarta akhir pekan lalu.
Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Jambi, Sigit Eko Yuwono menyesalkan peristiwa ini.
Dia prihatin kejadian ini hingga menyebabkan dua korban meninggal dan enam diwarat tersebut.
Dia meminta pihak Subkontraktor dan PetroChina Internasional Jabung Ltd bertanggungjawab terhadap keluarga ahli waris para korban. Terutama pekerjaan dan pendidikan anak mereka.
Selain itu, Sigit juga meminta pihak manajemen subkontraktor dan PetroChina melakukan investigasi dan evaluasi internal terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) pekerjaan agar ke depan tidak terulang kembali peristiwa kecelakaan kerja yang sangat fatal.
‘’Kita juga mendesak Kementerian ESDM, SKK Migas dan Polda Jambi mengusut tuntas dan proses hukum terhadap pihak manajemen Subkontraktor dan PetroChina International Jabung Ltd yang diduga lalai. Sehingga menyebabkan kecelakaan kerja sesuai dengan UU ketenagakerjaan, UU Migas dan KUHP,’’ katanya.
Yang tidak kalah penting, Sigit mendesak Kementian ESDM dan SKK Migas memindahkan kantor pusat PetroChina International Jabung Ltd ke Jambi untuk memperpendek rentang kendali koordinasi dengan Pemda dan memudahkan pengawasan di lapangan.
‘’Selama ini PetroChina beroperasi di Jambi. Tapi kantor pusatnya di Jakarta. Sebaiknya, kantor pusatnya dipindah ke Jambi, untuk mempermudah pengawasan,’’ pungkasnya.
Seperti diketahui, korban meninggal akibat ledakan pipa gas milik PetroChina Internasional Jabung Ltd di NEB#9, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Barat bertambah jadi dua orang.
Keduanya menghembuskan nafas terakhir di RS Pertamina, Jakarta.
Korban pertama meninggal pada Jumat (23/12/2022) atas nama Kastalani, warga Pematang Lumut, Tanjab Barat.
Selang sehari setelahnya, satu korban lagi meninggal atas nama Randi Afrianto (25) warga Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Tanjab Barat pada Sabtu (24/12/2022).
“Manajemen dan pekerja PetroChina sungguh berduka dengan kepergian rekan kami Pak Randi. Kami tidak dapat membayangkan kesedihan keluarga yang ditinggalkan. Meski demikian, kami akan memberikan pendampingan terbaik bagi keluarga di masa berkabung ini,” kata Vice President HR & Relations Dencio Renato Boele.
Disebutkan, Randi Afrianto adalah satu dari delapan pekerja yang mengalami kecelakaan kerja di Area NEB#9 di Betara, TanjungJabung Barat, pada Hari Minggu (18/12/2022).
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan menyampaikan, semua usaha untuk memberikan perawatan terbaik bagi semua korban telah diupayakan dengan harapan agar mereka dapat kembali kepada keluarga dalamkondisi pulih kembali.
Selanjutnya, dia juga mengatakan akan terus memantau perkembangan kondisi korban lainnya yang saat ini masih dirawat intensif di Rumah Sakit. (*)
Kenaikan Pangkat Personel, Dirpolairud: Jadikan Motivasi Tingkatkan Profesionalisme dan Loyalitas
Diganti Konstruksi Baru, Perbaikan Jembatan Jalan Sari Bakti Telan Rp4,1 Miliar
Indonesia Butuh Investasi Baru Minimal Rp7.500 Triliun Jika Ingin Ekonomi Tumbuh Tinggi
Digugat Demokrat, Anggota DPRD Jambi Burhanudin Mahir Mangkir dari Sidang Perdana
Vonis Riski Apriyanto Oknum ASN Pemprov Jambi Cabul Dinilai Tak Adil, Jaksa Resmi Banding
Satu Lagi Pekerja yang Terbakar Dalam Ledakan Pipa Gas PetroChina Meninggal Dunia