Panen Raya di Sentra Produksi Tahan Kenaikan Harga di Oktober 2022

Jumat, 04 November 2022 - 14:34:21 WIB

Ilustrasi. (ist)
Ilustrasi. (ist)

IMCNews.ID, Jambi - Data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Jambi mengalami deflasi sebesar 0,27% (mtm) pada Oktober 2022 setelah bulan sebelumnya tercatat inflasí sebesar 0,61% (mtm).

Eva Ariesty, Asisten Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi dalam keterangan persnya mengatakan, secara tahunan, inflasi Provinsi Jambi pada Oktober 2022 tercatat sebesar 7,10% (yoy).

Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 8,09% (yoy). Lebih lanjut, sepanjang tahun 2022 Provinsi Jambi tercatat inflasi sebesar 6,05% (ytd). 

“Berdasarkan komodítasnya, jenis barang dan jasa yang mendorong deflasi di antaranya cabai merah sebesar -17,74% (mtm), telur ayam ras sebesar -4,57% (mtm), daging sapi sebesar -6,68% (mtm), daging ayam ras sebesar -2,20% (mtm) dan cabaí rawit sebesar -13,42% (mtm),” ujarnya.

Dikatakan, deflasi pada beberapa jenis komoditas bahan pangan terjadi seiring dengan terjaganya pasokan dari produksi lokal dan luar daerah memasuki musim panen raya hortikultura.

Sementara ítu, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga pada sejumlah komoditas yang terkena secondround impact penyesuaian harga bahan bakar minyak yang dilakukan pemerintah per 3 September 2022.

Inflasi juga didorong oleh kenaikan harga beras seiring berlangsungnya periode tanam gadu di beberapa daerah sentra produksi serta sebagai dampak kenaikan BBM serta kenaikan sementara HPP gabah.

Rincian perkembangan inflasi di Provinsi Jambi adalah sebagai berikut:

Kota Jambi:

Bulanan: deflasi 0,16 % (mtm)

Tahun Berjalan: inflasi 6,14% (ytd)

Tahunan: Inflasi 7,17% Woy)

Cabai merah menjadi penyumbang deflasi terdalam di Kota Jambi dengan andil sebesar -0,27% diikuti komoditas lain seperti telur ayam ras (andil -0,04%), daging sapi (andil 0,04%), cabai hijau (andil 0,03%) serta cabai rawit (andil 0,03%).

Di sisi lain, berlanjutnya kenaikan harga beras menjadi salah satu penahan deflasi yang lebih dalam dengan andil sebesar 0,06% diikuti oleh cuci kendaraan (andil 0,05%), angkutan udara (andil 0,04%), bensin (andil 0,04%), dan udang basah (andil 0,02%).

Kabupaten Bungo:

Bulanan: deflasi 1,14% (mtm)

Tahun Berjalan: inflasi 5,34% (yta)

Tahunan: inflasi 6,45% Woy)

Sama halnya dengan Kota Jambi, cabai merah juga menjadi salah satu komoditas u?ama penyumbang deflasi di Kab. Bungo dengan andil sebesar -1,32%. Selain i?u, daging ayam ras (andil -0,08%), telur ayam ras (andil -0,08%), ikan seraj (andil -0,04%) dan cabai merah (-0,04%) turut berkontribusi da?am mendorong deflasi di Kabupaten Bungo.

Namun demikian, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga yang terjadi pada beras (andil 0,27%), bensin (andil 0,05%), ikan tongkoV ikan ambuambu (andil 0,04%), biaya foto copy (andil 0,03%) dan ikan asin teri (andil 0,03%).

Mempertimbangkan dampak dari kenaikan harga BBM di tengah transmisi harga global ke domestik yang terus berlanjut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi memprakirakan pada November 2022 inflasi akan kembali terjadi meskipun terbatas.

Inflasi tersebut masih didorong oleh second round impact dari kebijakan penyesuaian harga bahan bakar minyak serta terbatasnya pasokan pangan sebagai dampak curah hujan yang relatif tinggi yang diindikasikan dari kondisi La Nina moderat yang mulai berlangsung sejak September 2022 di sebagian wilayah seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Selain itu, terendamnya lahan cabai merah seluas 80 Ha di wilayah Kabupaten Muaro Jambi diprakirakan mengakibatkan terbatasnya pasokan dan berpotensi meningkatkan tekanan harga cabai merah di Provinsi Jambi. Harga beras juga diperkirakan masih akan meningkat akibat penyesuaian harga BBM yang mendorong kenaikan biaya produksi, penggilingan dan pengangkutan. (*)

 



BERITA BERIKUTNYA