IMCNews.ID, Jambi - Dua orang pekerja tambang tewas tertimbun longsor, hingga kini dalam proses investigasi yang dilakukan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi, proses pertambangan di areal PT Kuansing Inti Makmur (KIM) di Kabupaten Bungo masih dihentikan.
Ditreskrimsus Polda Jambi, Kombes Pol Christian Tory saat dikonfirmasi membenarkan bahwa di areal terjadinya longsor di PT KIM masih ditutup dan dihentikan.
"Saat ini untuk lokasi tambang kejadian (TKP), sementara dihentikan dulu karna masih dilakukan investigasi oleh penyidik," katanya, pada Rabu (13/4).
Tory menambahkan, bahwa proses investigasi masih terus dilakukan untuk membuktikan apakah kasus ini ada unsur kelalaian atau murni musibah bencana alam.
"Sejauh ini, kita sudah menginterogasi pihak perusahaan. Terakhir ada 10 orang yang diperiksa. Kita sudah interogasi mereka. Saat ini masih diinvestigasi," ungkapnya.
Sebelumnya, kecelakaan kerja yang menyebabkan timbulnya korban jiwa kembali terjadi di Kabupaten Bungo. Kali ini dua orang karyawan PT. Kuansing Inti Makmur (KIM) tewas tertimbun longsor saat bekerja, yang terjadi Rabu (9/3) sekitar pukul 09.00 WIB.
Kecelakaan kerja tersebut terjadi di area penggalian tambang batu bara PT Cipta Kridatama (CK) di Desa Tanjung Belit, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo. Dua orang tertimbun longsor yaitu Wanda dan Agus Setiyono yang ditemukan telah meninggal dunia pada Kamis (10/3) kemarin oleh tim dari Polres Bungo dan SAR.
Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro saat dihubungi via telepon membenarkan peristiwa kecelakaan kerja tersebut. Ia menyebutkan bahwa sebenarnya ada orang yang terkena material longsor, namun doa orang selamat walaupun mengalami cidera. Keempat itu yaitu Agus Setiyono (32), Pirna Irwansyah (35), Wanda (33) dan Riwayat (42). “Dua orang tewas tertimbun longsor yaitu Wanda dan Agus Setiyono. Sedangkan Pirna Irwansyah patah tulang, sedangkan Riwayat mengalami luka ringan,” sebutnya.
Kapolres menambahkan, dari keterangan saksi-saksi, diketahui longsor terjadi diduga akibat tingginya curah hujan yang turun sejak Selasa. Sehingga pada Rabu pagi ketika empat karyawan mulai bertugas, tiba-tiba tanah longsor dan mengenai empat yang sedang bertugas tersebut.
Selain timbulnya korban jiwa dan luka-luka, juga kerugian materil akibat kejadian ini. Dimana satu unit alat bor dan 2 ekskavator juga rusak tertimpa material longsoran. "Saat ini semua korban sudah dievakuasi, baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka. Pihak kepolisian juga sudah memasang garis polisi untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut,” imbuh Kapolres. (IMC02)
Fikar Tegaskan Golkar Sungaipenuh Solid Dukung Agus Rubiyanto di Musda
Jangan Terlewat Cek Arah Kiblat, Ini Hari dan Waktu Saat Matahari Tepat di Atas Ka’bah
Harimau Sumatera Terjerat Perangkap di Desa Suo-Suo Memprihatinkan, Terancam Diamputasi
Wagub Sani Hadiri IPA Convex ke-49, Dorong Investasi Migas Nasional
Pemprov Jambi Harap Ada Investor yang Mau Kembangkan Pelabuhan Muarasabak
Peringati HKN, Wagub Sani Minta Pemerintah dan Masyarakat Bangkit Membangun Jambi