*) Oleh Donny Jaka Pratama
Century21st atau yang dikenal dengan Abad 21 merupakan abad yang penuh dengan inovasi dan kecanggihan teknologi. Abad 21 menuntut setiap individu untuk memiliki keterampilan yang mampu bersaing di era globalisasi di abad 21. Keterampilan tersebut terdiri dari Keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, berkomunikasi dan berkolaborasi atau yang biasa kita sebut keterampilan 4C.
US-based Partnership for 21st Century Skills (P21), mengidentifikasi keterampilan berpikir kritis (critical thinking skills), keterampilan berpikir kreatif (creative thinking skills), keterampilan komunikasi (communication skills), dan keterampilan kolaborasi (collaboration skills) sebagai kompetensi yang diperlukan di abad ke-21. Pendapat ini juga di dukung oleh Septikasari dan Frasandi (2018) keterampilan yang dibutuhkan pada abad 21 adalah (critical thinking skills), (creative thinking skills), (communication skills), (collaboration skills) atau yang lebih dikenal dengan istilah 4C.
Pada kurikulum 2013 terdapat perubahan terutama dalam permendikbud tahun 2016. Perubahan tersebut adalah tentang keterampilan yang sangat diperlukan oleh anak bangsa. oleh karena itu agar anak-anak bangsa memiliki keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan di abad 21 diperlukan keterlibatan semua pihak terutama pihak sekolah. Pembelajaran di sekolah perlu dapat memberikan pengalaman dan kesempatan yang merangsang siswa untuk memiliki keterampilan tersebut.
Kondisi nyata yang ditemukan dilapangan belum sesuai dengan kondisi ideal yang diharapkan. Hasil Observasi awal menunjukkan Keterampilan berpikir kritis siswa 42,75%, keterampilan berpikir kreatif 40,65%, keterampilan berkomunikasi 50,76% dan kolaboratif 43,58%. Didukung oleh beberapa paparan guru yang mengajar di berbagai sekolah yang mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran sekarang ini yang sangat terbatas waktu, tempat dan juga jarak terlebih masih dalam pandemi Covid-19 yang masih belum usai, membuat guru lebih kesulitan dalam mengembangkan keterampilan abad 21 ini.
Asrizal (2018) Menjelaskan Keterampilan Abad 21, yang diakui sebagai standar kompetensi yang perlu dimiliki siswa untuk memenuhi tuntutan keberhasilan dalam pekerjaan dan kehidupan masa depan mereka. Lanjut dikuatkan oleh Novitra (2021) Pembelajaran disekolah perlu dapat memberikan pengalaman dan kesempatan untuk merangsang siswa memiliki keterampilan abad 21. Pembelajaran yang memiliki kesempatan lebih besar dalam meningkatakan keterampilan abad 21 adalah Pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). IPA sabagai pelajaran yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, memiliki kesempatan dalam mengembangkan keterampilan Abad 21 siswa. Seperti dijelaskan oleh sari et al (2022) Pembelajaran IPA memberikan pengaruh positif dalam meningkatkan semua aspek kinerja akademik (pengetahuan, ika, keterampilan).
Dalam proses pembelajaran tentu harus didukung oleh media pembelajaran yang dapat mendukung agar tercapai hasil yang lebih opimal. Prastowo (2011) menyatakan bahwa “Seorang pendidik dituntut kreativitasnya untuk mampu menyusun bahan ajar yang inovatif, variatif, menarik, kontekstual, dan sesuai dengan tingkat kebutuhan peserta didik”. Media yang cocok dengan situasi dan kondisi pandemic covid-19 adalah media elektronik.
Media elektronik menjadi sarana efektif dalam menampilkan atau penyajian materi pembelajaran kepada siswa melalui peralatan yang mengutamakan penglihatan dan pendengaran. Selain itu media dapat ditampilakan dalam berbagai bentuk stimulus diantaranya realita, gambar bergerak, tulisan dan suara yang direkam. Sanaky (2009) secara umum ada tiga jenis media yang sering digunakan dalam proses pembelajaran antara lain media audio (dapat didengar), media visual (dapat dilihat), dan media audio-visual (didegar dan dilihat). Gunawan (2010) menerangkan penggunaan media elektronik bersifat interaktif akan melibatkan tampilan audio visual, saund, movie, dan lain sebagainya sertaa program penggunaanya mudah di jalankan sehingga dapat dijadikan media yang baik.
Media elektronik yang dikembangkan memberikan keterpaduan antara hasil akademik pengetahuan, sikap dan keterampilan. Agar hal itu bisa tercapai guna membuat siswa dapat bersaing di era globalisasi penggunaan media elektronik di pembelajaran IPA diperlukan model pembelajaran. Model pembelajaran yang dapat digunalakan adalah model pembelajaran terpadu tipe Terbagi (shared model). Model terbagi adalah suatu pendekatan belajar mengajar yang menggabungkan dua atau lebih mata pelajaran yang melihat konsep, sikap dan keterampilan yang sama. Menggunakan model pemebelajaran terbagi diharapkan tepat untuk digunakan untuk mengembangkan ketrampilan siswa, pengetahuan siswa dan sikap siswa. Kendedes (2021) menerangkan bahan ajar yang disusun berdasarkan model pembelajaran terpadu tipe terbagi yang digunakan dalam proses pembelajaran IPA SMP memberiakan dampak yang signifikan terhadap hasil belajar, kepraktisan dan keefektifan penggunaannya.
Solusi yang diharapkan dapat dikembangkan untuk masalah diatas adalah sebuah media elektronik yang dikembangkan bedasarkan pendekatan-pendekatan model pembelajaran terpadu tipe terbagi untuk penggunaan dalam proses pembelajaran IPA SMP/MTs. Diharapkan pendidik dapat menggembangakan bahan ajar yang membuat siswa dapat bersaing di eraglobalisasi abad 21 yang menuntut siswa mempunyai keterampilan abad 21. Keterampilan tersebut terdiri dari Keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, berkomunikasi dan berkolaborasi atau yang biasa kita sebut keterampilan 4C. (*)
*) Penulis adalah mahasiswa magister pendidikan Fisika Universitas Negeri Padang
KPU Siapkan 12.782 Alat Bantu Tuna Netra di TPS Untuk Pilkada 2024
Tim Sukses Maulana-Diza Laporkan Dugaan Kecurangan HAR-Guntur ke Bawaslu
SKK Migas dan KKKS Wilayah Jambi Kian Massif dan Agresif Percepat Eksplorasi Sumur Minyak & Gas Baru
Pjs Gubernur Sudirman: Isi Kemerdekaan dengan Karya-Karya Pembangunan
Ketua DPRD Provinsi Jambi Hafiz Ajak Generasi Muda Teladani Nilai-Nilai Kepahlawanan