IMCNews.ID, London - Kerumunan di dekat bandara Kabul, tempat orang-orang berkumpul untuk dapat melarikan diri dari Afghanistan usai Taliban mengambil alih kekuasaan, menelan tujuh korban jiwa, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.
Semenjak kelompok Taliban memasuki Ibu Kota Kabul pekan lalu, ribuan orang berusaha masuk ke penerbangan luar negeri.
Mereka takut bahwa penafsiran keras hukum Islam yang diberlakukan selama pemerintahan Taliban sebelumnya, yang berakhir 20 tahun lalu, akan terulang.
"Pikiran kami tertuju pada keluarga dari tujuh warga sipil yang meninggal dalam kerumunan di Kabul," tulis Kementerian Pertahanan Inggris Raya dalam pernyataan, Minggu.
"Kondisi di lapangan masih sangat menantang, namun kami sedang melakukan segala upaya yang kami bisa untuk mengendalikan situasi senyaman dan seaman mungkin."
Koresponden Sky News di bandara melaporkan bahwa puluhan ribu warga Afghanistan berdatangan pada Sabtu (21/8). Massa yang berada di garis terdepan menghancurkan barikade.
Sky News memperlihatkan rekaman para tentara yang berjaga berusaha menarik korban cedera dari kerumunan dan menyemprotkan air ke arah kerumunan agar mereka tidak mengalami dehidrasi. (IMC02/Ant)
Rp20 Triliun Disiapkan Untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
DPRD Kota Jambi Harap Kemenkeu Temukan Titik Terang Soal Sertifikat di Zona Merah
Satgas Pengendalian Harga Beras Temukan Pedagang Jual di Atas HET
Korupsi Dana Desa hingga Rp942 Juta, Kades Muara Hemat Kerinci Jadi Tersangka
Dilantik Jaksa Agung, Sugeng Hariadi Resmi Jabat Kajati Jambi
Rp4,43 Triliun Dana KUR Tersalurkan Pada 84.426 Debitur di Jambi