IMCNews.ID, Jakarta - Debat pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang telah dilakukan sebanyak dua kali oleh Calon Presiden (Capres) maupun calon wakil Presiden (Cawapres) dikuasai oleh pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Keunggulan itu berdasarkan survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Jakarta (LSJ). Surveidigelar pada 22-27 Desember 2023 terhadap 1.200 responden.
Survei itu dilakukan pasca debat perdana capres pada 12 Desember dan debat cawapres pada 22 Desember lalu.
Survei menggunakan teknik wawancara melalui telepon oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner. Pemilihan sampel dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error sekitar ±2,83%.
Menurut Fenta Ardianto, Direktur Riset LSJ 42,5% responden menyebut Prabowo Subianto tampil terbaik saat debat capres. Kemudian posisi kedua Anies dengan 26,4% dan posisi ketiga Ganjar dengan 24,6%.
Fenta mengatakan pihaknya juga menggelar survei cawapres yang paling unggul saat debat perdana. Hasilnya, 55,5% responden berpendapat Gibran tampil terbaik, Mahfud Md di posisi kedua dengan 30,4% dan Cak Imin di posisi ketiga dengan 12,1%.
"Hasil survei LSJ menunjukkan bahwa 55,5% responden berpendapat bahwa Gibran memberikan penampilan terbaik dalam debat cawapres yang diselenggarakan," ujarnya.
Berikut hasil penilaian publik terhadap debat capres-cawapres versi LSJ:
Prabowo Subianto 42,5%
Anies Baswedan 26,4%
Ganjar Pranowo 24,6%
Tidak tahu 6,5%
Gibran Rakabuming Raka 55,5%
Mahfud Md 30,4%
Cak Imin 12,1%
Tidak tahu 2%. (*)
Hak Angket Kecurangan Pemilu Dinilai Salah Alamat, Akan Layu Sebelum Berkembang
Dunia Sambut Kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, 15 Pimpinan Negara Ucapkan Selamat
Analisis Strategis: Respons Negara-negara Terhadap Kemenangan Prabowo-Gibran
Sarankan Anies-Ganjar Legowo, Margarito Kamis: Hak Angket Tak Mengubah Hasil Pemilu
Ganjar dan Anies Ragukan Hasil Quick Count, Ini Tanggapan Pengamat
Demi Pertumbuhan Ekonomi, Pakar Dorong Rekonsiliasi Nasional Pasca Prabowo-Gibran Menang Pilpres
Selama Tahapan Pemilu, Rp100 Triliun Uang Beredar di Masyarakat