Target Penyelesaian Jalan Khusus Batu Bara Sulit Terwujud, Ini Progresnya

Rabu, 29 November 2023 - 12:56:55 WIB

Gubernur Jambi AL Haris saat mengecek pengerjaan jalan khusus batu bara
Gubernur Jambi AL Haris saat mengecek pengerjaan jalan khusus batu bara

 IMCNews.id, JAMBI- Target penyelesaian jalan khusus batu bara pada akhir 2023 ini sepertinya tak mungkin terwujud. Bahkan sampai pertengahan 2024 pun rasanya sulit bisa diselesaikan.

Indikasi tak tercapainya target penyelesaian jalan khusus batu bara itu terlihat dari laporan progres pengerjaan yang dilakukan tiga perusahaan. Yaitu PT Putra Bulian Properti, PT Sinar Anugerah Sukses (SAS), dan PT Intitirta Primasaksti.

Berdasarkan laporan progres yang copiannya diperoleh Jambi One, dari tiga perusahaan yang mengerjakan jalan khusus batu gara, hanya PT Inti Tirta yang progresnya lumayan bagus.

Pengerjaan jalan dari Mandiangin Tuo-Jelutih sepanjang 15,3 Km sudah hampir rampung. Pembentukan badan jalan progresnya sudah 75 %. Kemudian tahappengerasan sudah jalan 8 %. Finaliasi jalur ini tinggal menunggu penyelesaian pembangunan jembatan selebar 180 M persegi.

Kemudian pengerjaan jalan Simpang Jelutih- Durian Luncuk sepanjang 7,85 Km masih dalam tahap pembebasan lahan PT Kedaton dan menunggu persetujuan P2JN untuk underpass simpang Jelutih. Kendalam di lpangan, PT Kedaton belum memberi izin lahanya digunakan.

Selanjutnya Jalur Gurun Tuo-Durian Luncuk sepanjang 42 KM masih dalam taham pembebesan lahan, 29 KM diantaranya menunggu izin dari PPKH. Sementara yang 13 KM ditargetkan selesai Februari 2024.

Berikutnya jalur dari Drian Luncuk-Desa Tenam sepanjang kurang lebih 36,2 KM on progress diperkirakan selesai dalam Bulan Desember 2023 ini. Kendalanya jalur ini melewati sejumlah kebun sawit milik perusahaan dan warga. Kalau perusahaan sudah ada kesepakatan, sementara dengan warga belum ada kesepakatan.

Lalu bagaimana dengan progres dua perusahaan lainnya? PT Putra Bulian Properti juga menunjukkan progress yang lumayan. Petrusahaan ini mengerjakan ruas jalan meliputi Kabupaten Batanghari- MUaro Jambi. Jalur Bajubang-Dusun Mudo Muaro Jambi dalam proses land clearing pembukaan lahan jalan selebar 30 M dan 40 meter. Begitu juga dengan pembangunan Rest area 343 Ha dalam tahap lanad clearing.

PT Putra Bulian Properti ditargetkan meneyelsaikan jalan khusus batun bara ini pada akhir 2023 sampai pertengahan 2024. Namun, di lapangan pengerjan jalur ini menghadapi kendala pembebesan lahan 22 bidang tanah. Yakni soal harga tanah yang terlalu tinggi.

 Sementara PT Sinar Anugerah Sukses (PT SAS) progresnya paling buruk. Pembangunan tahap 1 sepanjang 30 Km (26 KM Muaro Jambi dan 4 KM Batanghari) masih proses land clearing.

PT SAS juga dalam proses pengurusan izin perlintasan jalan Tol, jalan Provinsi dan pipa gas. Lalu juga proses pengurusan izin opemindahan tiang listrik dan tiang telekomunikasi (utilitas).

Kemudian tahap 2 panjang jalan 30 Km di Batanghari dalam tahap pemilihan kontraktor. Begitu juga dengan tahap 3 sepanjang 48 KM (7 KM Batanghari dan 41 KM Sarolangun) masih tahap pemilihan kontraktor.

Pembangunan tahap 3 ini ditarget selesai akhir 2024. Masalahnya saat ini izin PPKH jalan khusus di kawasan hutan sudah dibatalkan KLHK.

 Lambannya progres PT SAS ini sempat membuat Gubernur Jambi Al Haris kesal. Bahkan AL Haris memberi peringatan keras atau warning kepada PT SAS.  Pasalnya sampai saat ini jalan khusus batu bara yang dikerjakan perusahaan tersebut belum tampak progresnya.

Padahal, sesuai target seharusnya jalan khusus batu bara di kawasan Mendalo, Muaro Jambi itu harus selesai Desember 2023 ini.

 Apalagi sesuai rencana di jalan itu akan dibuat terowongan di bawah jalan yang pengerjaannya butuh waktu lama.  "Kita minta mereka tetap penuhi (komitmennya) apa yang pernah mereka buat pakai materai di depan kita," kata Gubernur Al Haris awal Nomver 2023 lalu.

             Al Haris kian kesal karena belum juga mendapat laporan progres pekerjaan yang dilakukan PT. SAS. Begitu juga dengan kendala yang dihadapi investor tersebut sehingga belum juga membangun terowongan di atas jalan nasional itu. "Kita tidak tahu apa masalahnya, saya belum dapat laporan dari mereka," katanya.

 Selain itu, rencana PT SAS membangun stockpile batu bara di kawasan Aur Kenali, Telanaipura, Kota Jambi juga mendapat penolakan dari warga. Sampai saat ini, konflik pembangunan stockpile belum juga tuntas. Selain warga, pembangunan itu juga ditolak Pemkot Jambi karena menyalani RTRW Kota Jambi.

  Senin (27/11/2023) kemarin, Gubernur Jambi Al Haris mengumpulkan pihak terkait dan PT SAS membahas soal rencana pembanungan stockpile tersebut. Belakanga  izin  Terninal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT SAS juga dipertanyakan banyak pihak.

 Pasalnya, berdasarkan data dari Dirjen Perhubungan Laut Direktorat Pelabuhan Provinsi Jambi tertanggal 28 November 2023 TUKS PT SAS terdaftar sebagai bidang usaha pertanian.

 Sebelumnya, Project Management PT. SAS, Subur menegaskan pihaknya serius membangun jalan khusus batu bara. Komitmen ini mereka buktikan dengan terus melakukan pekerjaan di lapangan.

  “PT. SAS memiliki trase sepanjang 108 kilometer dari Kabupaten Sarolangun sampai ke Kabupaten Muaro Jambi, Telah memiliki Izin lengkap, termasuk soal izin pembangunan under pass (jalan bawah tanah) yang melintasi jalan nasional di kawasan Mendalo,” jelas Subur.(*)

 



BERITA BERIKUTNYA