IMCNews.ID, Jambi - Miris. Jelang keberangkatan yang semakin dekat, atlet angkat berat Jambi yang akan berlaga di PON XX/2021 Papua belum punya seragam untuk bertanding.
Lifter Jambi yang akan berlaga di PON Papua adalah Reza. Sang pelatih, Natalis Apay masih sibuk mencari tambahan dana untuk memenuhi kebutuhan utama lifter angkat berat ini.
“Baju itu punya pengaruh 45-50 persen terhadap angkatan kita,” kata Reza ketika berlatih di gedung PABERSI/PABSI di Kotabaru Senin (20/09/2021) kemarin.
Baju yang ia miliki sudah tak memungkinkan untuk dipakai. Selain rusak dan robek, kondisinya juga sudah usang.
“Kalau perlengkapan lain seperti sabuk, pengikat lutut sampai sepatu tidak apa-apa saya pakai yang lama. Tapi kalau baju harus baru. Sebab yang lama sudah kekecilan. Sementara kalau baju tidak sesuai badan, risiko cedera sangat besar,” kata peraih medali perak pada kejurnas pra PON 2019 lalu ini.
Dia mengaku kini fokus berlatih. Minumnya dana suplemen dan makan tidak membuatnya patah semangat. Ia terpaksa makan apa saja tanpa bimbingan ahli gizi yang sebenarnya harus mendampinginya.
“Tidak apa-apa. Saya harus tetap fokus berlatih untuk meraih medali. Apalagi janji Pak Gubernur saat pelepasan lalu untuk menjadikan atlet peraih emas menjadi ASN. Hanya itu harapan saya,” katanya.
Sebab, lanjutnya, kini ia menjadi tulang punggung keluarga.
“Itu yang saya pikirkan. Saya harus meraih prestasi terbaik untuk bisa membantu perekonomian keluarga kami,” katanya.
Di level nasional, nama Reza sudah disegani. Seniornya, Asep dari Jawa Barat juga sudah cukup berumur untuk ukuran atlet angkat berat mengalami cedera lutut. Peluang inilah yang akan ia manfaatkan.
“Selisih total angkatan saya dan peringkat pertama hanya 30 kg. Saya yakin dengan saya tetap fokus berlatih, saya bisa memberikan yang terbaik,” jelasnya.
Selain Asep, Dedi, dan Bagus, masing-masing dari Jatim dan Kaltim, juga patut diwaspadai. Tapi di antara keempat lifter tersebut hanya Reza yang paling muda. Di usianya yang masih 25 tahun, ia yakin masih bisa memberikan prestasi lebih baik buat Jambi dan Indonesia di level nasional bahkan internasional.
“Tapi tentu harus mendapat dukungan maksimal,”tuturnya.
“Saya harus fokus. Saya tidak memedulikan berapa pun dikasih pemerintah dan KONI untuk berlatih. Saya hanya latihan dan latihan. Semoga ini bisa menjadi berkah dan ikut mengharumkan nama Jambi di Papua nanti,” harapnya. (*)
Dari Senat Mahasiswa ke Puncak Akademik, Bahrul Ulum Resmi Sandang Gelar Profesor
Tingkatkan Hasil Pertanian, Pemprov Jambi dan Pemkab Bersinergi Benahi Sistem
Angkutan Batu Bara Distop Sementara, Pengusaha dan Sopir Jangan Nakal!
Dua Warga Binaan Lapas Perempuan Jambi Terima Remisi Khusus Waisak
Gubernur Al Haris Dikukuhkan Sebagai Ketua DMDI Provinsi Jambi
Dinamika Jelang Musda Golkar Provinsi Jambi, Seswantim: Untuk Keberlanjutan CE
Priscilla Hertati Jagokan Itsuki Hirata Jadi Juara ONE Grand Prix