Mendikbudristek Nadiem Tegaskan Siswa Jambi Sudah Bisa Belajar Tatap Muka

Rabu, 22 September 2021 - 01:40:40 WIB

IMCNews.ID, Jambi - Setelah sekian waktu melaksanakan pembelajaran secara daring, akhirnya siswa di Jambi bisa kembali melaksanakan belajar tatap muka di sekolah. 

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim menegaskan hal ini saat berkunjung ke Jambi, Selasa (21/9/2021) kemarin. 

Dia mengatakan, amanat ini sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

‘’Sesuai arahan dari Pak Presiden, kalau (daerah PPKM) level I sampai III segera (sekolah) melaksanakan tatap muka terbatas,” kata Nadiem. 

“Yang terpenting sekarang anak-anak kembali ke sekolah. Kita harus mengakselerasi anak-anak untuk tatap muka dengan protokol kesehatan, dari PAUD sampai perguruan tinggi,’’ tegasnya. 

Menurut Nadim, capaian vaksinasi yang tinggi di Provinsi Jambi menjadi salah satu alasan agar sekolah tatap muka segera dilaksanakan. 

“Saya memberikan apresiasi kepada Gubernur dan Walikota Jambi yang telah mendorong vaksinasi di Jambi sehingga anak-anak bisa kembali ke sekolah,” katanya. 

Nadim menegaskan, sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, bagi sekolah dengan tenaga didik yang telah divaksinasi lengkap, maka wahib untuk melaksanakan tatap muka secara terbatas. 

“Walaupun anak yang dibawah 12 tahun belum bisa divaksin, tapi sebenarnya mereka yang sangat membutuhkan tatap muka. Jadi tolong vaksinasi mengejar PTM (Pembelajaran tatap muka), bukan PTM yang mengejar vaksinasi,” kata Nadiem menambahkan.

Oleh karenanya, dalam waktu dekat PAUD dan SD sudah mulai melaksanakan tatap muka disekolah. 

“Mari kita kembalikan anak kesekolah agar kita tidak mengalami generation loss yang bisa berdampak permanen. Salam merdeka belajar,” pungkasnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Jambi akan memberlakukan wajib sertifikat vaksin untuk seluruh kegiatan pelayanan publik di Kota Jambi, mulai 1 Oktober 2021 mendatang. 

Salah satunya untuk kepengurusan administrasi kependudukan, sekolah, check in hotel, urusan perbankan, dan lainnya.

Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong kekebelan komunitas masyarakat. Saat ini realisasi vaksin di Kota Jambi untuk dosis pertama sudah mencapai 80 persen, dan dosis kedua sudah 46 persen.

Wakil Walikota Jambi Maulana mengatakan, karena kerja keras bersama dengan komando dinas kesehatan, vaksinasi sudah berjalan baik dan capainnya dosis pertama sudah 80 persen.

“Kalau dosis kedua sudah 80 persen lebih, artinya masyarakat Kota Jambi dalam tubuhnya sudah terbentuk kekebalan,” katanya saat menghadiri penyerahan vaksinasi dari OJK Jambi, di Mako Damkar, Selasa (21/9/2021).

Jika semua masyarakat sudah mendapatkan vaksin dan kekebalan tubuh sudah terbentuk, maka Covid-19 tidak bisa tumbuh dan berkembang. 

“Walaupun kena tidak menimbulkan gejala berat,” imbuhnya.

Lebih lanjut Maulana mengatakan, langkah pemerintah kedepan adalah pemulihan ekonomi. Pemkot Jambi sudah mengeluarkan edaran untuk 1 Oktober 2021 mulai efektif semua pelayanan publik dibuka. 

“Tapi syaratnya adalah wajib protokol kesehatan dan masyarakat harus mampu menunjukan sertifikat vaksin. Wisata kita buka,” sebutnya.

Pemberlakukan wajib sertifikat vaksin juga diterapkan untuk kepengurusan administrasi kependudukan. 

“Pelayanan publik akan di relaksasi, vaksin ini memang tujuannya bukan mempersulit masyarakat, tapi untuk mengakselerasi, supaya kita peduli dengan saudara kita,” jelasnya.

Bagi masyarkat yang belum divaksin dan ingin mengurus adminduk maka harus vaksin dulu. 

“Kecuali memang ada jalur pelayanan yang tidak kontak fisik. Yang tidak ada sertifikat vaksin mobilitasnya dibatasi. Bisa menggunakan layanan online,” katanya.

Selain itu, lanjut Maulana, dengan kondisi kasus yang terus menuruan, pembelajaran tatap muka juga akan mulai dilakukan.

“PTM dalam waktu dekat akan dilaksanakan. Sekolah sudah siap, guru juga harus sudah divaksin,” ujarnya.

Untuk PTM akan dilakukan setelah kesiapakan eksternal yakni capaian vaksin masyarakat khususnya pelajar. “Mudah-mudahan awal bulan depan mulai berlangsung PTM,” ungkapnya.

Menurut Maulana, tidak ada alasan orang tua menolak anaknya divaksin, kecuali ada persolan medis. Pelajar diatas 12 tahun wajib vaksin. 

“Usia di bawah 12 tahun juga akan sekolah tatap muka, namun dibagi 2 sesi,” tambahnya. (IMC01) 



BERITA BERIKUTNYA