Bitcoin Jatuh Lebih Jauh, China Perketat Tindakan Keras Atas Kripto

Selasa, 22 Juni 2021 - 08:30:14 WIB

Foto dokumen: Patung-patung mainan kecil terlihat pada representasi mata uang virtual Bitcoin yang ditampilkan di depan gambar bendera China dalam gambar ilustrasi ini, 9 April 2019. (ist)
Foto dokumen: Patung-patung mainan kecil terlihat pada representasi mata uang virtual Bitcoin yang ditampilkan di depan gambar bendera China dalam gambar ilustrasi ini, 9 April 2019. (ist)

IMCNews.ID, Tokyo - Bitcoin jatuh pada perdagangan Senin (21/6/2021) ke level terendah dua minggu di tengah tindakan keras China yang meluas terhadap penambangan Bitcoin, saat investor semakin tidak yakin tentang masa depan mata uang kripto terkemuka itu.

Bitcoin turun ke serendah 31.333 dolar AS, level terendah dua minggu, menyeret mata uang kripto lainnya. Bitcoin terakhir jatuh 10,7 persen, persentase kerugian harian terbesar dalam sebulan.

Mata uang kripto terbesar di dunia itu telah kehilangan lebih dari 20 persen dalam enam hari terakhir saja dan berada di setengah puncak April yang hampir 65.000 dolar AS. Namun, sejauh tahun ini, tetap naik sekitar 11 persen.

Beberapa investor Bitcoin khawatir kerugian lebih lanjut dapat terjadi karena formasi grafik yang dikenal sebagai death cross yang terjadi ketika garis tren rata-rata jangka pendek melintasi di bawah garis tren rata-rata jangka panjang.

China telah memperketat tindakan kerasnya terhadap uang kripto. Pada Jumat (18/6/2021), pihak berwenang di provinsi barat daya Sichuan memerintahkan proyek penambangan Bitcoin untuk ditutup.

Bulan lalu Dewan Negara, kabinet China, berjanji untuk menekan pertambangan dan perdagangan sebagai bagian dari kampanye untuk mengendalikan risiko keuangan.

Pada Senin (21/6/2021), bank sentral China mengatakan baru-baru ini memanggil beberapa bank dan perusahaan pembayaran, termasuk China Construction Bank dan Alipay, mendesak mereka untuk menindak lebih keras pada perdagangan mata uang kripto.

"Orang-orang masih bereaksi keras terhadap tindakan dari China yang menciptakan ketidakpastian sehingga ini kemungkinan akan berdampak negatif pada harga Bitcoin," kata Ruud Feltkamp, ??chief executive officer di bot perdagangan kripto Cryptohopper.

"China meluncurkan mata uang kriptonya sendiri dan memiliki setiap insentif untuk memiliki saingan sesedikit mungkin... Saya pikir kita akan melihat penambang meninggalkan China dan pindah ke tempat yang ada energi cadangan atau murah."

Data tentang penambangan langka. Namun Bitcoin di China tahun lalu menyumbang sekitar 65 persen dari produksi global, menurut data dari University of Cambridge, dengan Sichuan sebagai produsen terbesar kedua.

Agricultural Bank of China, pemberi pinjaman terbesar ketiga di China berdasarkan aset, mengatakan secara terpisah bahwa pihaknya mengikuti panduan bank sentral China (PBoC) dan akan melakukan uji tuntas pada klien untuk membasmi aktivitas ilegal yang melibatkan penambangan dan transaksi kripto.

Alipay, platform pembayaran di mana-mana yang dimiliki oleh raksasa fintech Ant Group, mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa pihaknya akan menyiapkan regulator sistem pemantauan yang menargetkan situs web dan akun-akun utama untuk mendeteksi transaksi terkait kripto ilegal.

Di pasar uang kripto lainnya, Ether, token yang digunakan untuk blockchain Ethereum, turun ke level terendah lima minggu di 1.890 dolar AS. Terakhir merosot 14,3 persen pada 1.922,05 dolar AS.

Juga pada Senin (21/6/2021), rumah lelang Sotheby's mengumumkan bahwa berlian berbentuk buah pir langka yang diperkirakan akan terjual hingga 15 juta dolar AS dapat dibeli di lelang bulan depan menggunakan uang kripto. Ini akan menjadi pertama kalinya berlian dengan ukuran seperti itu ditawarkan untuk pembelian publik dengan uang kripto. (IMC02/Ant)



BERITA BERIKUTNYA