IMCNews.ID, Jakarta - Cyber Indonesia akhirnya melaporkan Dewan Pembina DPP PAN Amien Rais ke Polda Metro Jaya, Minggu (15/4/2018).
Laporan ke polisi itu terkait peryataan partai Allah dan partai setan.
Pernyataan soal partai setan itu dinyatakan Amien Rais dalam tausiyahnya saat mengikuti Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4/2018).
"Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan," kata Amien.
Ia melanjutkan, orang-orang yang anti-Tuhan, akan otomatis bergabung dalam partai besar, yang disebutnya sebagai partai setan.
Sementara orang yang beriman bergabung di sebuah partai besar yang namanya hizbullah, Partai Allah.
"Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan," katanya.
Pernyataan Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212 itu dinilai Cyber Indonesia menimbulkan ujaran kebencian hingga berdampak pada perpecahan di masyarakat.
"Pernyataan Amien Rais dikhawatirkan bisa berdampak pada timbulnya pada perpecahan antarumat Islam," tulis Ketua Cyber Indonesia Aulia Fahmi dalam pernyataannya.
Perihal : *Laporan Polisi terhadap Terlapor Sdr Amien Rais*
Minggu, 15 April 2018
Pukul 14.00 WIB
Lokasi : SPK Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman No. 55, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
*Terkait Kasus Dugaan Ujaran Kebencian dan Penodaan Agama.*
Pasal 28 ayat 2 Junto 45 ayat 2 UU ITE dan Pasal 156 a KUHP Dugaan Ujaran Kebencian SARA dan Penodaan Agama.
Pernyataan Amien Rais:
"Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan".
"Orang-orang yang anti-Tuhan itu otomatis bergabung dalam partai besar, yaitu partai setan. Ketahuilah, partai setan itu mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya. Tapi di tempat lain, orang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan".
Bagi kami (CyberIndonesia) pernyataan tersebut sangat berbahaya bagi kita sebagai sebuah negara dan dapat memecah belah masyarakat. Pernyataan ini juga menjadi penting karena disampaikan oleh tokoh bangsa dengan mendikotomikan Partai Allah dan Partai Setan.
Maka menjadi masalah ketika didapati statement partainya PAN dan 2 partai lainnya termasuk Gerindra dan PKS sebagai partai Allah, kemudian diikuti sebutan "orang-orang yang anti tuhan bergabung dalam partai besar". Klausul kata-kata ini merupakan delik ujaran kebencian SARA bahkan terindikasi penodaan agama, karena sama saja kita menyamakan Allah zat yang maha suci dengan manifestasi partai politik dimana kadernya banyak terlibat tindak pidana kejahatan termasuk korupsi.
Demikian kami sampaikan
*Cyber Indonesia*
Ketua
Aulia Fahmi
Bukti laporan ke polisi dengan nomor: LP/2070/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus, 15 April 2018.
Amien dilaporkan dengan pasal 28 ayat 2 Juncto pasal 45 ayat 2 Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik tentang Dugaan Ujaran Kebencian SARA dan Pasal 156a KUHP tentang Penodaan Agama.
Pernyataan Amien Rais dinilai Aulia berbahaya karena ada anggapan kelompok yang berbeda dengan kelompok Amien sebagai kelompok setan.
Sementara pasal dalam Undang-undang ITE digunakan karena pernyataan tersebut sudah tersebar melaui pemberitaan online dan ditanggapi oleh beberapa tokoh.Aulia menilai ada pelanggaran hukum di dalamnya sehingga Amien dilaporkan ke polisi.
Ia menegaskan, pelaporan ini sama sekali tak terkait dengan politik.
Amien Rais enggan membeberkan partai apa saja yang masuk kategori partai setan.
"Saya enggak katakan begitu. Jadi bukan partai, tapi cara berpikir. Cara berpikir yang untuk Allah dan yang diikuti oleh setan. Gelombang pro setan merugi, gelombang besar yang didikte kehendak Allah pasti menang," kata Amien.
Kecaman Ketaua Umum PPP
Dalam pemberitaan sebelumnya, Ketua Umum PPP, Romahurmuziy (Romy), meminta Ketua Majelis Kehormatan PAN, Amien Rais, tidak memancing polemik di tengah masyarakat.
"Sebagai pemimpin harusnya makin bijak, memancing polemik dan provokasi agitasi massa pemilih di tingkat bawah. Kalau yang seperti ini mereka marah dan tidak mampu mengendalikan yang repot yang menyampaikan," ujar Romy di Hotel Patrajasa, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/4/2018).
Romy menilai, apa yang dibuat Amien terlalu simplistik, karena yang disebut namanya partai Allah minimal asasnya Islam.
"Jadi, kalau bukan Islam, bagaimana bisa disebut partai Allah. Ditanyakan saja, partai yang disebut tadi berasaskan Islam atau bukan, wong yang asasnya Islam saja belum tentu dikatakan partai Allah, apalagi yang bukan Islam," kata Romy.
"Yang tahu partai Allah atau bukan, hanya Allah saja, bukan Amien Rais. Sama-sama ada A-nya, tetapi bukan. Allah bukan Amien Rais," katanya lagi.
Romy melanjutkan, partai setan adanya di luar Indonesia.
Bila kemudian disebut ada di Republik ini, mereka tidak berhak hidup. "Karena itu, saya tidak ingin kita melakukan simplifikasi, pengelompokan," ujarnya.
"Sudahlah, jangan memperkosa agama untuk kepentingan politik sesaat. Kan, kemarin agama dan simbol-simbolnya telah diperkosa selama proses politik yang berjalan belakangan ini dan sepertinya akan diulang," katanya.
Romy kembali mengingatkan kemenangan tidak harus dilakukan dengan cara memainkan isu agama.
Karena bila kalah, mereka akan malu sendiri.
"Jangan sampai agama kalah, karena simbol-simbol itu sendiri. Jangan-jangan, nanti mereka enggak percaya lagi dengan simbol-simbolnya sendiri," ujarnya.
Romy menjelaskan bahwa Amien tidak berhak untuk menyebut partai dengan sebutan tersebut.
Bagi Romy yang hanya memiliki hak untuk itu hanya Allah SWT. Ia meminta Amien Rais tidak mempolitisir masalah agama.
Dirinya meminta agar tidak memperkosa agama untuk kepentingan politik sesaat.
"Saya cuma mau mengatakan kemenangan tidak harus dilakukan dgn cara seperti itu. Nanti malu sendiri kalau sudah dilakukan seperti itu kalah juga," tegas Romy.
Pernyataan kontroversi Amien sebelumnya, menyebut program bagi-bagi sertifikat yang dilakukan Jokowi merupakan suatu pembohongan.
"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat, bagi tanah sekian hektar, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" kata Amien saat menjadi pembicara dalam diskusi 'Bandung Informal Meeting' yang digelar di Hotel Savoy Homman, Jalan Asia Afrika, Bandung, Minggu (18/3).
Amien juga berbicara soal PKI yang belum lama ini sempat disinggung Jokowi. Dia menyebut ada unsur pembangkitan PKI dalam pemerintahan Jokowi.
"Pemimpin (Jokowi) mengatakan tahun 1965 baru 4 tahun mana ada PKI balita. Memang enggak ada, tapi kenapa rezim ini memberikan angin membangkitkan PKI," katanya.
Amien mengatakan saat ini merupakan zaman antara ucapan dan kenyataan tidak sejalan. Sehingga dia menilai warga cenderung ditipu oleh pemerintah.
"Kita mengalami satu zaman antara omongan dan kenyataan jaraknya makin jauh. Kita sedang hidup di mana ada penipuan, pengalihan fokus dan pembodohan yang melakukan kadang-kadang dari yang tinggi," kata dia.(*)
Sumber: tribunnews.com