IMCNews.ID, Jambi - Direktorat Intelkam Polda Jambi menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertema “Peran Media Dalam Memitigasi Terjadinya Aksi Unjuk Rasa Anarkis”, Kamis (02/10/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan terhadap Program Asta Cita dalam memperkokoh Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia.
FGD dibuka secara resmi oleh Wakil Direktur Ditintelkam Polda Jambi, AKBP S Bagus Santoso dan dihadiri oleh berbagai elemen pers.
Hadir pula Kasubdit Sosial Budaya AKBP Ali Sadikin, perwakilan Bidhumas Polda Jambi Kompol Dr M Amin Nasution, Kompol Erwandi, serta hampir 100 jurnalis dari berbagai organisasi pers, seperti SMSI, JMSI, PWI, IWO, IJTI, AWASI, Fast Respon, IWO-I dan lainnya.
Sebagai narasumber dalam kegiatan itu, Mukhtadi Puteranusa, Ketua SMSI Provinsi Jambi dan Pengurus PWI Pusat yang juga pimpinan Jambi TV.
Kemudian, Pirma Satria, Pemimpin Redaksi Jambi Ekspres dan Jambiupdate.com, serta Irwansyah A, Ketua PWI Kota Jambi.
Selain itu juga AKP Suhartono, Kanit I Cyber Ditreskrimsus Polda Jambi. Dia memaparkan kinerja Tim Cyber Polda dalam memantau potensi kerawanan di media sosial dan grup percakapan saat unjuk rasa berlangsung.
Salah satu jurnalis senior, Anton Nugros dari Trans7, membagikan pengalamannya saat menjadi korban kekerasan saat meliput unjuk rasa tahun 2013.
Ia menegaskan pentingnya mitigasi dan perlindungan bagi jurnalis yang bertugas di lapangan.
Terdapat sejumlah poin penting dari hasil diskusi tersebut. Seperti, disinformasi adalah ancaman nyata dalam aksi unjuk rasa.
Kemudian mitigasi peliputan sangat diperlukan untuk menjamin keselamatan jurnalis di lapangan.
Selanjutnya, profesionalisme jurnalis yang harus dijaga dengan menaati kode etik jurnalistik dan tidak memframing isu yang dapat memicu kericuhan.
Jurnalis juga wajib menyaring informasi dan tidak menyebarkan hoaks, serta menjaga keberimbangan dalam pemberitaan.
“Melalui FGD ini, kami berharap terbangun rasa saling percaya antara jurnalis dan Polri. Pemberitaan yang disampaikan media hendaknya menyejukkan, edukatif, dan mencegah aksi unjuk rasa berkembang menjadi anarkis,” ungkap AKBP S. Bagus Santoso. (*)
Perubahan Lanskap Ekonomi Jambi: Dari Kota ke Pinggiran, dari Tradisional ke Modern
Refleksi Hari Pahlawan, Al Haris Tekankan Pendidikan dan Persatuan Bangsa
Restorasi Hidrologi dan Solusi Berbasis Alam di Provinsi Jambi
Marsinah Sang Pejuang Buruh Jadi Pahlawan Nasional Bersama Gus Dur dan Soeharto
Peringatan Hari Pahlawan di SMKN 2 Kota Jambi, Tekankan Karakter dan Kolaborasi Pendidikan
Nama 10 Tokoh Sebagai Pahlawan Nasional Diumumkan Hari Ini, Termasuk Soeharto
Maulana Lantik 128 Pejabat, Termasuk Rotasi 9 Kepala Dinas, Ini Daftarnya