IMCNews.ID, Jambi - Optimalisasi Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) di Provinsi Jambi atau yang dikenal jembatan timbang dinilai penting untuk mengawasi kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL).
Apalagi, jumlah jembatan timbang di Jambi sangat minim hanya ada 4. Jumlah ini masih sangat kurang terutama untuk melakukan pengawasan di area mulut tambang.
”UPPKB atau yang lebih kita kenal dengan nama jembatan timbang (weighbridge) masih terbatas di Jambi. Dengan jumlah empat titik, itu masih belum mumpuni untuk melakukan pengawasan maupun mencegah ODOL,” katanya, Kamis (13/3/2025) malam.
Tumbuh pesatnya bisnis pertambangan di Jambi tentunya menambah angka kendaraan pengangkutan hasil tambang yang membutuhkan pengawasan.
“Bertambahnya pula perusahaan yang bergerak di bidang tambang dan loading sawit tentu tidak maksimal dengan jumlah jembatan timbang yang ada. Untuk sementara, yang ada saat ini kita maksimalkan fungsinya,” terangnya.
Empat titik jembatan timbang di Jambi berada di Muara Tembesi, Pelelawan Sarolangun, Jambi-Merlung dan di Sungai Penuh (Kerinci-Capan).
Hasil pemeriksaan angkutan barang yang dilakukan oleh Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jambi, hampir 81 persen kendaraan tercatat melanggar ketentuan daya angkut dengan mayoritas kelebihan muatan yaitu 5-20 persen.
Jka disesuaikan dengan dasar hukum yang ada saat ini, yaitu Permenhub no PM 134 2015, tambah Ivan, kelebihan muatan diatas 5-20 persen hanya ditilang. Kemudian kelebihan muatan di atas 20 persen ditilang dan dilarang meneruskan perjalanan.
”Tentu hal itu tidak mudah dilakukan, mengingat waktu yang dibutuhkan dan sarana alat yang dipakai tidak mumpuni. Kita maunya tegas, namun jika SDM alat tidak memadai sama juga bohong. Dampaknya apa? kecelakaan lalu lintas, jalan rusak dan terancamnya keselamatan pengguna jalan,” katanya.
Dia mengaku telah mengusulkan penambahan jembatan timbang terutama di area mulut tambang.
”Untuk panjang jalan nasional di Provinsi Jambi saat ini sekitar 1.315 Km dan rata-rata persentasi fasilitas perlengkapan jalan yang telah dipasang baru 51 persen. Berarti masih tinggi kebutuhan kita untuk mencapai kwalitas sempurna tadi. Jadi, pengawasan dan pencegahanlah yang saat ini kita maksimalkan. Jelang semua sarana dan prasarana terpenuhi,” pungkasnya. (*)
Kejagung Digugat Agar Proses H Triman, Sukandar hingga Bupati Tebo Agus Rubiyanto
Wagub Sani Minta Kepala OPD Berkomitmen dan Bertanggung Jawab Meningkatkan Kualitas SAKIP
Kakanwil KemenHam Jambi Bahas Kerja Sama dan Penguatan Sarpras dengan Gubernur Al Haris
Faried Soroti Pengembang Perumahan yang Abaikan Dampak Lingkungan, Kritisi Pemberian Izin
Ketua DPRD Kota Jambi Respon Cepat Kejadian Rumah Warga Aur Kenali yang Amblas
Resmi, Samsul Ridwan Dilantik Jadi Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi