IMCNews.id- Polemik seputar kepengurusan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) menemui titik terang. Siang ini, kamis (16/1/2025) akan dilaksanakan Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Kadin Indonesia di Ballroom lantai 2 The Ritz Carlton Jakarta, Mega Kuningan, Jakarta.
Musyawarah tersebut akan jadi penentu berakhirnya polemik dualisme kepengurusan Kadin antara kubu Arsjad Rasjid dan kubu Anindya Novyan Bakrie. Dari undangan, perwakilam Jambi yang diundang menghadiri munas konsolidasi Kadin Indonesia tersebut adalah Ketua Kadin Jambi Usman Sulaiman.
Undangan yang diterima Usman Sulaiman tersebut ditandatangani oleh Dewan Kehormatan Kadin Indonesia Rosan P Roesani. Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia ini dengan agenda tunggal pengukuhan Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia Arsjad Rasjid.
Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia ini diharapkan menjadi titik akhir perseteruan atau dualisme kepengurusan Kadin Indonesia tingkat pusat hingga daerah. Seperti diketahui polemik kepengurusan Kadin ini juga sempat terjadi di Jambi.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir dalam kegiatan tersebut. Selain itu, Rosan Roeslani juga meneken surat undangan untuk 35 Ketua Umum Kadin Provinsi.
Munas kali ini akan mengakui kepemimpinan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin periode 2024-2029. Arsjad Rasjid juga bakal hadir dan mendapatkan jabatan baru melalui munas.
"Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia dengan agenda tunggal, Pengukuhan Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia M. Arsjad Rasyid P.M. Masa Bakti 2024-2029," seperti tertulis dalam undangan tersebut.
Arsjad membenarkan rencana kehadirannya dalam agenda itu. Melalui keterangan yang dikutip dari tempo.co.m pada Rabu, 15 Januari 2025, Arsjad mengatakan bakal menyampaikan laporan pertanggungjawaban untuk masa kepemimpinannya di Kadin selama empat tahun terakhir.
Dalam keterangan yang sama, Arsjad mengklaim akan berkomitmen memperjuangkan kepentingan dunia usaha dan memperkuat relasi sektor swasta dengan pemerintah.
Pada akhir September 2024, Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie juga pernah bertemu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Ketika itu, Arsjad Rasjid mengatakan dia dan Anindya Bakrie telah menemukan solusi atas dualisme kepengurusan Kadin.
“Kami telah memperoleh solusi, solusi tegak lurus terhadap aturan. Solusi yang diambil dalam diskusi yang sangat hangat, solusi dengan semangat yang sama untuk kemajuan perekonomian Indonesia yang akhirnya menyejahterakan bangsa Indonesia,” kata Arsjad Rasjid.
Sebemumnya, dualisme Kadin muncul setelah Arsjad dan Anindya sama-sama mengklaim kursi ketua umum organisasi tersebut. Pada 14 September 2024 lalu, sejumlah pengurus Kadin menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang menghasilkan pemilihan Anindya sebagai Ketua Umum Kadin periode 2024-2029.
Kubu Arsjad, yang merupakan Ketua Umum Kadin periode 2021-2026, tidak mengakui hasil Munaslub ketika itu.(*)