HAR Terancam Tak Berlayar di Pilwako Jambi

Kamis, 25 Juli 2024 - 09:47:20 WIB

HAR
HAR

IMCNews.ID, Jambi - Bakal Calon Walikota (Bacawako) Jambi, H Abdul Rahman (HAR) terancam tak bisa berlayar untuk mengikuti kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Pasalnya, sampai saat ini, HAR belum menemukan pendamping dan partai yang akan diajak berkoalisi. 

HAR baru mengantongi dukungan Nasdem yang hanya memiliki 6 kursi di DPRD Kota Jambi. Sementara syarat minimal untuk dapat mendaftar ke KPU harus mengantongi 9 kursi di parlemen.

Jika berkaca pada arah dukungan, peluang HAR untuk membangun koalisi hanya tinggal dengan dua parpol. 

Dua parpol itu adalah PDIP yang memiliki 5 kursi dan Gerindra memiliki 6 kursi.

Tapi jika dukungan kedua partai ini lepas, maka HAR dipastikan tak akan bisa berlayar di Pilwako Jambi. 

Sebab, hampir sebagian besar parpol pemilik kursi di parlemen telah menentukan arah dukungannya.

Tapi meski belum memenuhi syarat minimal dukungan, HAR digadang-gadang bakal berpasangan dengan politisi PDIP, AM Guntur Muchtar.

Jika duet ini terwujud, maka pasangan HAR-Guntur juga siap untuk berlayar dengan koalisi NasDem dan PDIP. Dua partai ini memiliki 11 kursi parlemen, yakni NasDem 6 kursi dan PDIP 5 kursi.

Berbeda dengan pasangan dr Maulana-Diza Aljosha Hazrin yang tinggal menunggu deklarasi. 

Pasangan ini sudah didukung 16 kursi parlemen yakni dari PAN 5 kursi, PKB 4 kursi, PKS 4 kursi dan Demokrat 3 kursi.

Dengan dukungan sebanyak itu, pasangan Maulana-Diza sudah dipastikan siap berlayar. Pasangan ini sudah memenuhi syarat minimal 9 kursi untuk mendaftar di Komisi Pemilihan Umum. 

Bacawako Jambi lainnya, Budi Setiawan juga sepertinya akan melenggang. Pasalnya, Ketua DPD II Golkar Kota Jambi ini sudah mengantongi dukungan PPP yang memiliki 2 kursi parlemen. 

Jika berhasil mendapat restu Golkar yang memiliki 8 kursi parlemen, ditambah 2 kursi PPP, maka Budi Setiawan sudah dipastikan maju dengan dukungan 10 kursi. 

Jumlah dukungan ini juga sudah memenuhi syarat minimal 9 kursi untuk mendaftar sebagai peserta Pilkada.

Menanggapi dinamika yang ada ini, pengamat politik Jambi, Arfa'i menilai memang HAR kemungkinan besar akan gagal berlayar di Pilwako Jambi.

Apalagi mayoritas parpol dengan peraih suara terbanyak di DPRD Kota Jambi telah menentukan arah dukungannya. Tersisa dua partai besar, yakni Gerindra dan PDIP yang belum menentukan dukungan.

"Saya menilai kecil kemungkinan HAR bisa mendapat dukungan Gerindra dan PDIP. Sangat kecil peluang HAR," katanya.

Bukan tanpa alasan, menurut Arfa'i, PDIP dan Gerindra punya pola yang sama dalam menentukan arah dukungan di Pilkada.

"Dua partai ini sifatnya bukan rekomendasi dari bawah tapi bersifat konstruksi dari atas. Sehingga kalau kita baca di Kota, saya melihat nanti pasti sesuai instruksi dari partai. Kemana arahnya dukungan itu tergantung nasional, bukan melihat dari bawah ini," ujarnya.

Di samping itu, jika mengarahkan dukungan ke HAR di Pilwako Jambi, Gerindra dan PDIP juga punya posisi tawar. Tentu tidak mudah dukungan diberikan tanpa ada kesepakatan politik. 

"Gerindra dan PDIP itu kan punya posisi kalau mau mengarahkan (dukungan, red) ke HAR. Tapi persoalannya partai ini pragmatis. Partai hari ini tak berpikir agar rakyat punya banyak pilihan tapi lebih hanya bagaimana untuk menang," sebutnya.

Makanya, dia menilai HAR berpeluang besar akan gagal berlayar di Pilwako Jambi. Dengan begitu, di Pilwako Jambi nanti bisa saja akan menjadi pertarungan antara Maulana dan Budi Setiawan.

"Peluang HAR tak mencalonkan diri lebih besar jika melihat konstruksi partai politik hari ini. Jadi menurut saya bisa jadi di Kota ini, besar peluang head to head antara Maulana dan Budi Setiawan," tandasnya. (*)



BERITA BERIKUTNYA