IMCNews.ID - Kepala Presidium organisasi relawan kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia Sarbini Abdul Murad mengungkap jika Rumah Sakit Indonesia di Gaza dijadikan markas militer oleh pasukan Israel.
"Israel menempatkan pasukannya dan (menjadikan) markas (RS Indonesia), yang dulu pernah mereka tuduh sebagai markas Hamas dan tidak ada orang Hamas di situ," katanya.
Dia mengecam apa yang dilakukan Israel yang merubah fasilitas kesehatan untuk warga Gaza itu menjadi markas militer dan menyerang warga Gaza.
"Kita mengecam cara-cara Israel dengan menjadikan RS Indonesia sebagai markas," ungkapnya.
Dia meminta pasukan Israel mematuhi hukum humaniter internasional untuk tak menyerang fasilitas medis. Sarbini menduga serangan Israel ke Rumah Sakit Al Nasser dan RS Kamal Adwan akan bernasib sama seperti RS Indonesia.
Sebelum RS Indonesia diduduki Israel, mereka sempat menyerang fasilitas medis tersebut. Pasukan Zionis juga mengusir staf medis, pasien, hingga warga yang mengungsi di RS Indonesia.
Beberapa hari sebelum menyerang, Israel menuduh RS Indonesia menjadi tempat persembunyian dan markas Hamas. Namun, direktur RS Indonesia di Gaza membantah tuduhan Israel.
Israel masih melancarkan agresi ke Palestina sejak 7 Oktober. Selama operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sempat mengatakan Israel tak akan berhenti perang sebelum Hamas musnah. Ia juga menyebut jika agresi rampung mereka akan menguasai Gaza. (*)
Dari Senat Mahasiswa ke Puncak Akademik, Bahrul Ulum Resmi Sandang Gelar Profesor
Tingkatkan Hasil Pertanian, Pemprov Jambi dan Pemkab Bersinergi Benahi Sistem
Angkutan Batu Bara Distop Sementara, Pengusaha dan Sopir Jangan Nakal!
Dua Warga Binaan Lapas Perempuan Jambi Terima Remisi Khusus Waisak
Gubernur Al Haris Dikukuhkan Sebagai Ketua DMDI Provinsi Jambi
Dinamika Jelang Musda Golkar Provinsi Jambi, Seswantim: Untuk Keberlanjutan CE
Luar Biasa, Tiga Orang Ini Bebas ke Luar Negeri Tanpa Harus Kantongi Paspor