Diduga Kembali Beroperasi, 30 Orang Terjaring Operasi Pekat di Eks Lokalisasi Payosigadung

Minggu, 19 November 2023 - 09:49:42 WIB

Wanita dan pria yang terjaring operasi pekat di Pucuk diangkut ke Polda Jambi.
Wanita dan pria yang terjaring operasi pekat di Pucuk diangkut ke Polda Jambi.

IMCNews.ID, Jambi - Eks Lokalisasi Payosigadung alias Pucuk diduga kembali beroperasi. Dugaan ini muncul setelah tim dari Polda Jambi melakukan operasi penyakit masyarakat (pekat), Sabtu malam (18/11/2023)

Sebanyak 30 orang terjaring dalam operasi pekat itu di Pucuk. Ke 30 orang yang terjaring itu terdiri dari 19 wanita dan 11 laki -aki. Mereka langsung diangkut ke Polda Jambi.

Razia mendadak yang dilakukan tim Polda Jambi ini membuat para wanita yang diduga sebagai Pekerja Seks Komersial atau PSK yang nongkrong di eks lokalisasi legendaris di Kota Jambi itu terkejut.

Mereka berhamburan masuk ke dalam salah satu rumah lantai dua dan mematikan lampu untuk mengelabui petugas.

Namun mereka sudah keburu ketahuan. Tim gabunag langsung masuk ke rumah dan mengumpulkam para wanita muda dengan pakaian seksi tersebut.

Di dalam rumah itu petugas menemukan belasan pria. Selanjutnya para wanita dan pria tersebut diangkut ke Polda Jambi.

Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jambi AKBP Kristian Adi Wibawa mengatakan, mereka merazia di eks Lokalisasi Payosigadung. Pada hari ini, Minggu (19/11/2023) para wanita dan pria yang terjaring razia dilakukan tes urine.

"Saat ini masih dilakukan pengecekan. Tes urine ini dilakukan untuk mengetahui apakan yang terjaring razia menggunakan narkoba," katanya.

Menurut Kristian, mereka mendapat informasi di eks lokalisasi Payosigadung masih banyak aktivitas yang mencurigakan. Padahal eks lokalisasi itu sudah ditutup Pemkot Jambi beberapa tahun lalu.

Dia menduga, selain yang terjaring razia, masih banyak lagi para wanita yang beraktivitas di sana. "19 wanita ini yang terjaring, dan yang tidak terjaring mungkin cukup banyak," katanya.

Kristian mengatakan, para wanita yang terjaring umumnya berasal dari luar Provinsi Jambi, yaitu dari Bekasi, Jawa Barat (Jabar). Tapi ada juga yang lokal Jambi.

"Mereka juga ada yang freelance dan ada yang menetap," sebutnya.

Pihaknya akan berkomunikasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) untuk mengambil langkah selanjutnya. (*)



BERITA BERIKUTNYA