Jalan Mandiangin Kembali Diblokir Tuntut Pembacok Siswa Ditangkap, Satu Warga Dikabarkan Meninggal

Sabtu, 04 November 2023 - 11:29:45 WIB

Pemblokiran jalan yang dilakukan warga, Sabtu (4/11/2023) pagi.
Pemblokiran jalan yang dilakukan warga, Sabtu (4/11/2023) pagi.

IMCNews.ID, Sarolangun - Warga Mandiangin kembali memblokir jalan lintas Sarolangun-Jambi, sejak Jumat (3/11/2023) kemarin. Aksi itu menyusul belum ditangkapnya pelaku pembacokan terhadap 4 siswa dan guru SMA Negeri 4 Mandiangin, Senin (30/10/2023) lalu.

Salah seorang warga Mandiangin yang minta namanya tak disebutkan mengatakan, akibat pemblokiran jalan itu, suasana Mandiangin Jumat malam mencekam. 

Dia menceritakan, awalnya sekitar pukul 15.00 WIB, Jumat sore warga kembali melakukan pemblokiran jalan dekat Puskesmas Mandiangin. Namun pada malamnya polisi datang dan membuka blokir tersebut.

Saat itu lah peristiwa mencekam terjadi. Sebab, polisi yang datang mencari dalang dibalik pemblokiran jalan tersebut.

"Masih berlanjut pemblokiran jalan. Tadi malam orang Mandiangin ado yang mati keno baku hantam dengan polisi. Pagi ini polisi nyari orang Alfamat pulak. Ceritonyo dio nak (mau, red) ngapus CCTV yang di alfa tu," sebut warga tersebut.

Kata dia, peristiwa itu terjadi sekira pukul 22.00-23.00 WIB malam tadi. Seorang warga yang meninggal kata dia, berinisial ES alias BY.

"Sekitar jam 02.00 WIB korban dibawa ke rumah sakit Sarolangun," ujarnya.

KORBAN: Korban ES yang dikabarkan meninggal dunia setelah warga melakukan pemblokiran jalan Mandiangin.

Dia sempat memperlihatkan beberapa video rekaman saat kejadian. Dalam video itu terdengar suara tembakan peringatan.

"Pokoknya ramai malam tadi ramai polisi nyari orang yang buat onar nutup jalan," ungkapnya. 

Masih kata sumber, korban mengalami bocor di kepala bagian belakang dan badan penuh luka lebam.

Pemblokiran jalan itu merupakan buntut dari belum tertangkapnya pelaku pembacokan 4 siswa dan guru SMN 4 Mandiangin. 

"Pelaku pembacokan pas pemblokiran sebelumnyo itu dak ditangkap tangkap. Kesannyo dak ditindaklanjuti. Makonyo masyarakat geram cuma di janji janji bae," katanya.

Setelah ada warga yang meninggal, kata dia lagi, warga kembali melakukan pemblikiran jalan, Sabtu (4/11/2023) untuk meminta keadilan.

"Dari pagi tadi warga kembali memblokir jalan. Warga meminta usut tuntas dugaan pelanggaran HAM yang terjadi malam tadi," ucapnya.

Sebelumnya, Polres Sarolangun berjanji dalam waktu 3x24 jam atau tiga hari akan menangkap pelaku pengeroyokan terhadap 4 siswa dan satu guru yang mengalami luka bacok dalam tawuran antar siswa di SMA Negeri 4 Mandiangin, Senin lalu (30/10/2023). 

Jika dalam waktu tiga hari atau pada Kamis, 2 November 2023 para pelaku tidak berhasil ditangkap, maka warga Mandiangin serumpun akan memblokir jalan lagi. 

Kesepakatan itu dibuat Selasa pagi (31/10/2023). Tiga poin kesepakatan warga dan Polres Sarolangun saat itu, pertama Polres Sarolangun berjanji menangkap pelaku dalam waktu 3x24 jam. 

Kedua, apabila hingga batas waktu yang ditentukan penangkapan belum juga terlaksana, maka kami masyarakat Mandiangin Serumpun kembali akan menutup akses jalan Sarolangun-Jambi di Mandiangin untuk mendapatkan keadilan.

Ketiga, seluruh biaya pengobatan korban ditanggung oleh keluarga pelaku sampai sembuh.

Kesepakatan itu ditandatangani oleh 7 Kades di Mandiangin, Kapolsek Mandiangin, Kasat Intel, Kepala Kesbangpol, keluarga korban dan tokoh masyarakat setempat. 

Sebelumnya Kapolres Sarolangun AKBP Imam Rachman membenarkan tiga poin ksepakatan tersebut. Menurut Imam, dalam mediasi Senin malam dia menyampaikan selaku penegak hukum sudah melakukan upaya penangkapan terhadap para tersangka yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Sarolangun.

 ‘’Saya selaku Kapolres Sarolangun akan menjaminkan diri saya sendiri untuk dapat menangkap pelaku dalam kurung waktu 3x24 Jam,’’ katanya saat itu.

‘’Kami juga berharap kepada masyarakat untuk dapat menahan diri agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan masyarakat Mandiangin,’’ tambahnya. (*)



BERITA BERIKUTNYA