IMCNews.ID, Jambi - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi memprediksi bulan September ini menjadi puncak musim kemarau, khususnya di Provinsi Jambi.
Dampaknya saat ini kekeringan mulai melanda di sejumlah wilayah. Bahkan, debit Sungai Batanghari menyusut tajam dari kondisi normal.
Penjaga Pintu Air di kawasan Ancol Kota Jambi, Syahruddin, menyampaikan, berdasarkan alat ukur pintu air, pada Kamis (7/9/2023), debit Sungai Batang Hari mencapai hanya 8.47 meter.
Kondisi itu lebih rendah dari hari sebelumnya yang berada di angka 8.57 meter.
"Normalnya, debit Sungai Batang Hari minimal mencapai 9 meter. Namun, saat ini kondisinya jauh di bawah angka normal," kata Syahruddin.
Kondisi surut ini menghambat akses kapal tongkang di Sungai Batang Hari. Kapal tongkang besar saat ini tidak dapat lagi melintas. Hanya kapal tongkang kecil yang dapat lewat.
Syahruddin juga mencatat bahwa kondisi air laut saat ini surut, sehingga air di Sungai Batang Hari terus menyusut.
"Kondisi hujan telah kurang dalam beberapa pekan terakhir. Jika tidak ada hujan dalam waktu dekat, situasi ini dapat berlanjut dan debit sungai akan semakin rendah," sebutnya. (*)
Diduga Pajak Negara Dari Sektor Perkebunan Sawit Bocor Hingga Rp300 Triliun
Pemprov Jambi Dukung Rakorda Sensus Pertanian 2023 Demi Rancang Masa Depan Indonesia yang Berdaulat
DPRD Kota Jambi Ingatkan Studi Tiru Kepsek ke Luar Negeri Jangan Terjadi Lagi
PDIP Pecat Akmaluddin Dari Keanggotaan Partai, Langsung Diusulkan PAW Dari Posisi Anggota DPRD Jambi
Jalan Teluk Nilau-Senyerang Mulus, Warga: Terimakasih Pak Haris
2,7 Juta Surat Suara untuk Pilgub Tiba di Jambi, Langsung Didistribusikan ke Kabupaten/Kota
501 Hektar Lahan Terbakar, Gubernur Bersama Kasad Tinjau Karhutla di Jambi