IMCNews.ID, Kerinci - Masyarakat di wilayah Kerinci dan Sungai Penuh diminta untuk terus waspada mengingat aktivitas gunung Kerinci yang terus erupsi sejak akhir 2022 lalu.
Gunung tertinggi di Sumatera itu kembali menyemburkan abu vulkanik pada Rabu (11/1/2023) lalu dengan ketinggian mencapai 900 meter.
Saat ini, masyarakat dilarang untuk melakukan aktivitas di radius berbahaya. Jalur pendakian juga masih ditutup.
"Yang benar, telah terjadi erupsi Gunung Kerinci tepat Rabu pagi sekitar pukul 05:46 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 900 meter di atas puncak (± 4.705 m di atas permukaan laut)," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Kerinci, Irwan.
Dia menjelaskan, abu vulkanik teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur dan erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi sementara ini ± 8 menit 20 detik.
"Pada seismik terekam tremor menerus erupsi masih berlangsung dan saat ini Gunung Kerinci berada pada Status Level II (Waspada)," jelasnya.
Irwan menyebutkan, masyarakat disekitar Gunung Kerinci baik pengunjung dan wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak Gunung Kerinci didalam radius 3 km dari kawah aktif.
"Masyarakat juga dilarang beraktivitas didalam radius bahaya KRB III," katanya.
Irwan juga menyarankan, sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu vulkanik dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.
"Kita juga mengimbau ke pihak bandara agar jalur penerbangan dihindari," tukasnya. (*)
Penjelasan Edi Purwanto Soal Mobil Dinas DPRD Provinsi Jambi Kecelakaan di Depan RS Siloam
Mobil Dinas DPRD Provinsi Jambi Tabrak Tiang di Depan RS Siloam
Jumlah TPS di Jambi Dalam Pemilu 2024 Bertambah, Ini Sebabnya
RSUD Raden Mattaher Kucurkan Rp9 Miliar Untuk Bantu Pasien Tak Mampu
Larangan Angkutan Batu Bara Berplat Luar Jambi Beroperasi Mulai Diberlakukan
Udara di Puncak Gunung Kerinci Berbahaya, Jalur Pendakian Masih Ditutup