IMCNews.ID, Jambi - Kesempatan untuk melanjutkan jenjang pendidikan, terkhusus dengan memanfaatkan beasiswa saat ini sangat terbuka lebar.
Kurangnya akses informasi sehingga menyebabkan sedikit pelajar dan mahasiswa mau melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
President Assocition of Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Scholarship Awardae Matagaruda, Leonardo Henry Gavaza mendorong agar warga Jambi bisa melanjutkan pendidikan dengan memanfaatkan beasiswa LPDP.
Putra asal Jambi yang merupakan alumni Institut Tekhnologi Bandung (ITB) yang telah lama berdomisili di Jakarta itu menyambangi Jambi untuk menghadiri seminar bersama mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Sabtu (10/12/2022) sore.
Dia datang untuk berbagi ilmu dan pengetahuan agar mahasiswa terus terpacu untuk mengejar beasiswa LPDP.
Jebolan New York University, Amerika untuk jenjang pendidikan Strata Dua (S-2) ini merupakan keturunan Jambi. Orang tuanya berasal dari Sarolangun.
"Kita ingin mendorong sebanyak mungkin orang Jambi bisa mendapat beasiswa LPDP. Kita akan terbuka, nanti akan ada mentor jika ada orang Jambi yang mau ikut kita siap memberikan arahan secara offline," ungkapnya saat berbincang santai, Sabtu siang.
Dia menjelaskan, kuota beasiswa LPDP selalu tersedia setiap tahun. Dalam satu tahun, kata dia, ada dua kali gelombang.
"Satu kali gelombang itu ada kuota 3.000. Jadi dalam setahun ada 6.000 kuota untuk mahasiswa di seluruh Indonesia," katanya.
Menurutnya, kuota beasiswa LPDP ini tak dibagi per Provinsi. Sehingga, persaingan untuk mendapatkannya akan sangat ketat.
"Orang Jambi yang dapat LPDP itu sedikit. Saya lihat list data warga Jambi yang dapat LPDP sebanyak 100 orang. Padahal, total penerimanya sudah 32.000 orang terhitung hingga Juni 2022 sejak 2011. Yang banyak Jakarta, Jawa barat, Jawa tengah. Jadi sedikit sekali," ucapnya.
Lantas apa menyebabkan sedikitnya warga Jambi yang memperoleh beasiswa LPDP ini. Soal ini, Leonardo menyebutkan, bisa jadi kurangnya akses dan informasi.
"Informasinya kurang. Mereka juga mungkin berpikir tidak penting S2 dan S3. Ketiga juga persaingannya. Ini pengaruh lingkungan juga sebenarnya," katanya.
Menurut Leonardo, beasiswa LPDP ini nilainya sangat menggiurkan. Dirinya mengaku, untuk kuliah S2 di New York Univesity, Amerika, total dia mendapatkan beasiswa hingga Rp4 Miliar dalam dua tahun.
"Sekolah dan biaya serta kebutuhan kuliah dan tiket semua dibayar. Jadi kita memang benar-benar belajar fokus tidak mikirin biaya lagi," tegasnya.
Dia berharap dapat memotivasi mahasiswa dan pelajar untuk mengejar beasiswa LPDP ini.
"Sekolah S2 danSs3 itu penting untuk bisa sukses. Setelah itu harus direncanakan s2 dan S3 kemana dan ketiga baru berusaha bagaimana bisa dapat beasiswa LPDP," pungkasnya. (IMC01)
Gubernur Al Haris Tegaskan Pemprov Jambi Tak Rumahkan Honorer
Refleksi HPN Riau 2025, Ketua SMSI Jambi Mukhtadi Ingatkan Koreksi Diri Hadapi Tantangan Digital
Tak Ada Lagi Istilah Pengecer LPG 3 Kg, Dijadikan Sub-Pangkalan, Ini Bedanya
Terungkap, 351 Pelabuhan Tikus Selundupkan Barang Ilegal di Sepanjang Pulau Sumatera
PT Timah Pecat Pegawai yang Viral Hina Honorer Gunakan Layanan BPJS Kesehatan