Kembali Marak, Alat Berat Diduga untuk Aktifitas PETI Masuk Lokasi di Muaro Emat

Kamis, 01 Desember 2022 - 09:16:37 WIB

Beberapa waktu lalu, alat berat ditemukan warga beroperasi di lokasi yang dijadikan tempat penambangan. Pasca dirazia, diduga aktifitas penambangan ilegal itu kembali marak. (ist)
Beberapa waktu lalu, alat berat ditemukan warga beroperasi di lokasi yang dijadikan tempat penambangan. Pasca dirazia, diduga aktifitas penambangan ilegal itu kembali marak. (ist)

IMCNews.ID, Kerinci - Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan Muara Emat, Kabupaten Kerinci masih marak dan kian meresahkan. 

Warga melihat sejumlah alat berat masuk ke wilayah Sungai Penetai, Desa Muara Emat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci.

Diduga kuat, alat berat yang masuk sekitar satu minggu lalu itu akan digunakan untuk aktifitas PETI di wilayah tersebut.

Padahal sebelumnya, polisi sudah pernah menggerebek aktifitas PETI di kawasan ini.

"Sekitar seminggu yang lalu ada empat alat berat kembali masuk ke Penetai," ungkap salah seorang warga yang minta identitasnya dirahasiakan. 

Warga lainnya, Ardan mengatakan, jika penambangan emas ilegal terus dibiarkan, maka kawasan hutan akan semakin rusak.

Untuk itu, dia meminta Kapolda Jambi segera bertindak agar aktifitas penambangan emas ilegal di Kerinci bisa segera dihentikan.

"Selama ini masyarakat Kerinci tidak pernah melakukan aktivitas PETI, karena mereka tahu dampaknya akan merusak lingkungan dan hutan Kerinci. Kita minta aparat hukum untuk menghentikan aktivitas ini," katanya.

Ardan menyebutkan aktivitas PETi itu sudah mulai terlihat dampaknya. Sebelumnya air sungai Batang Merangin bersih dan jernih tapi kini menjadi keruh.

"Banjir dan longsor juga sudah sering terjadi di Muara Emat. Itu salah satu dampak yang terjadi," pungkasnya.

Hal yang sama juga dibenarkan Depati Muaro Langkap, Mukri Soni. Dia mengaku mendapat laporan dari warga aktivitas PETI sudah kembali di Sungai Penetai, Muara Emat. 

"Ada sejumlah alat berat yang kembali dibawa masuk ke sana," ujarnya.

Dia menyebutkan, penangkapan pemodal dan pekerja oleh Polres Kerinci tidak membuat efek jera bagi pelaku PETI. 

"Kita apresiasi kinerja Polres Kerinci yang telah mengamankan Pemodal. Tapi kenapa cuma satu orang saja. Apakah dia cuma tumbal. Sedangkan yang lainya tidak ditangkap," katanya.

Mukri Soni berharap Kapolda Jambi bertindak tegas menghentikan aktivitas PETI dan mengamankan oknum nakal yang telah merusak hutan di wilayah kedepatia Muara Lengkap.

"Harus Pak Kapolda Jambi yang turun tangan menangani PETI ini. Polres Kerinci nampaknya tidak sanggup menangani ini," tandasnya. (IMC01)



BERITA BERIKUTNYA