Kemacetan Akibat Aktifitas Batu Bara Dikabarkan Telan Korban

Selasa, 22 November 2022 - 11:45:17 WIB

IMCNews.ID, Jambi - Persoalan batu bara di Provinsi Jambi seakan tak ada habisnya. Kemacetan parah akibat lalu lintas angkutan batu bara kembi terjadi sepanjang 60 kilometer di wilayah Batin XXIV menuju Simpang Sridadi, Kabupaten Batanghari. 

Kemacetan terjadi sejak Minggu (20/11/2022) sekitar pukul 14.00 Wib. Hingga pukul 03.34 Wib, Senin (21/11/2022) dini hari. Lalu lintas lumpuh total di Desa Tanjung Marwo, Kecamatan Muara Tembesi.

Selain truk angkutan batu bara, banyak kendaraan lain yang juga terjebak dalam kemacetan itu.

Hingga pukul 09.30 Wib, kemacetan masih terjadi. Mobil Dinas Walikota Sungai Penuh BH 1 R pun ikut terjebak macet.

Bahkan, beredar kabar seorang pasien dari Sarolangun yang hendak di rujuk ke Jambi meninggal dunia di dalam ambulans karena terjebak macet. Informasi lain menyebutkan, pasien sudah meninggal di rumah sakit, bukan terjebak macet.

Belum lagi korban jiwa akibat kecelakaan yang disebabkan angkutan batu bara. Pihak kepolisian pun sepertinya sudah kewalahan menangani kamacetan. 

Direktur Lalu Lintas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi mengatakan, kemacetan arus lalu lintas di Batanghari dalam beberapa waktu belakangan murni disebabkan jalan rusak. 

"Memang (jalan) tidak mampu menampung (kendaraan, red) kalau (kondisi jalan, red) masih rusak," kata Dhafi.

Menurutnya, dia juga telah mendorong Pemerintah Provinsi Jambi segera memperbaiki kerusakan jalan, dengan mengkoordinir perusahaan tambang untuk ikut membantu. 

Bahkan Dhafi mengatakan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Batanghari telah berupaya memperbaiki kerusakan jalan secara swadaya dengan membawa bahan sendiri dan meminjam alat dari Dinas PUPR untuk pengerasan dan menimbun lubang. 

"Jadi tugas kita sudah merangkap Dinas PUPR sekarang," kata dia.

Lebih lanjut, Dhafi mengatakan pihaknya juga akan mengupayakan agar angkutan batu bara yang masih menggantung di jalan bisa dipindahkan. 

"Sedangkan yang masih di mulut tambang, kita stop dulu sampai ada pemberitahuan selanjutnya. Atau sampai jalan selesai diperbaiki," pungkasnya.

Terpisah, anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi Kemas Alfarabi mengatakan sudah saatnya Pemprov Jambi mengambil langkah tegas untuk menghentikan operasional angkutan batu bara karena dampak negatif yang ditimbulkan. 

Terlebih dikabarkan ada pasien di dalam mobil ambulans yang meninggal dunia dalam kemacetan tersebut.

"Berbagai cara sudah dilakukan. Namun nyatanya tetap masih seperti ini (macet). Saya dengan tegas meminta Pemprov Jambi menghentikan operasional angkutan batu bara. Sepertinya itu adalah solusi untuk mengatasi permasalahan ini," tegasnya.

Politisi PKB ini menjelaskan, selama ini yang menikmati usaha batu bara hanyalah segelintir orang. 

Sementara kebanyakan masyarakat Jambi hanya mendapatkan dampak negatifnya saja. 

"Kita dukung langkah Kapolda Jambi mengatasi dan menyelesaikan masalah angkutan batu bara ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan beliau," tambahnya.

Selain itu, dia juga meminta kepada pihak Dinas ESDM membuka nama-nama perusahaan pemegang IUP batu bara di Jambi agar dapat bertanggungjawab atas masalah yang ditimbulkan. 

"Saya minta Kepala Dinas ESDM buka semua data perusahaan itu agar mereka dapat melihat dan bertanggungjawab atas permasalahan ini. Janganselalu berlindung di balik sopir yang hanya mencari nafkah," pungkasnya. (*)



BERITA BERIKUTNYA