IMCNews.ID, Jakarta - Pembalap asal Italia, Franscesco Bagnaia meraih gelar juara MotoGP perdananya usai finish di posisi 9 dalam balapan penentuan di Grand Prix Valencia, Minggu (7/11/2022) malam.
Pembalap Ducati itu comeback setelah terpaut 91 poin dari pemuncak klasemen sebelumnya yang harus puas di posisi kedua, Fabio Quartararo.
Dalam balapan penentuan itu, Bagnaia bermain sangat aman. Dia hanya membutuhkan tiga poin atau finis di urutan 14 besar di Valencia untuk mengunci gelar juara mengingat rival terdekatnya, Fabio Quartararo berjarak 23 poin pada balapan penutup musim tersebut.
Quartararo, mau tak mau membutuhkan kemenangan, hanya mampu finis pada posisi ke empat dalam balapan penentuan tersebut.
Dia harus merelakan gelar juara dunia kelas premier musim ini jatuh ke Bagnaia. Francesco Bagnaia menjadi pebalap tertua yang meraih gelar juara dunia MotoGP perdananya sejak kategori baru kelas premier itu diperkenalkan pada 2002.
Pada usia 25 tahun dan 282 hari, Bagnaia menyalip posisi juara 2002 Nicky Hayden dalam usia 25 tahun 91 hari.
Bagnaia menjadi pebalap pertama Italia yang meraih titel kelas premier setelah Valentino Rossi pada 2009. Statistik MotoGP mencatat, ia menjadi pebalap ketujuh dari Italia yang meraih kesuksesan pada kejuaraan dunia bersama Giacomo Agostini (8 gelar), Valentino Rossi (7), Umberto Masetti (2), Libero Liberati (1), Marco Lucchinelli (1) dan Franco Uncini (1).
Titel Bagnaia musim ini merupakan gelar kelas premier ke-21 untuk Italia dan ke-80 bagi negara itu dalam kejuaraan balap Grand Prix pada umumnya.
Bagnaia menjadi pebalap kedua Ducati yang meraih gelar juara dunia setelah Casey Stoner pada 2007.
Ia juga menjadi orang Italia pertama yang meraih kesuksesan pada kelas premier mengendarai motor asal Italia setelah legenda MotoGP Giacomo Agostini berjaya pada 1972 bersama MV Agusta.
Pada GP San Marino 2022, Bagnaia meraih empat kemenangan beruntun, menjadi pebalap pertama Ducati yang mencapai hal itu di kelas manapun.
Sejak bergulirnya MotoGP pada 2002, Bagnaia juga mencatatkan namanya sebagai salah satu pebalap yang meraih empat atau lebih kemenangan beruntun di kelas premier setelah Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Marc Marquez.
Mengantongi 10 kemenangan pada kelas premier, seluruhnya diraih bersama Ducati, Bagnaia menempati peringkat tiga daftar kemenangan pebalap Ducati setelah Casey Stoner (23), dan Andrea Dovizioso (14).
Dengan 19 finis podium kelas premier, Bagnaia berada di peringkat lima pebalap Ducati yang panen podium, di belakang Jack Miller (21). Casey Stoner masih menjadi pebalap tersukses Ducati dengan 42 podium.
Bagnaia pada musim ini juga paling banyak naik podium ketimbang para pebalap lain yaitu sembilan kali, termasuk enam kemenangan. Hanya tiga pebalap Ducati yang pernah meraih enam kemenangan dalam satu musim: Casey Stoner (10 pada 2007 dan 6 pada 2008) dan Andrea Dovizioso (6 pada 2017).
Setelah GP Jerman, Bagnaia terpuruk di peringkat enam klasemen dengan defisit 91 poin dari pemuncak Fabio Quartararo. Ia mencetak sejarah dengan "comeback" terbesar sejak sistem poin yang diterapkan saat ini digunakan pada 1993.
Bagnaia juga menjadi pebalap pertama yang meraih gelar kelas premier dengan lima DNF (gagal finis) sepanjang musim. (*)
Grand Opening, Klinik Pratama 16 Medika Beri Promo Menarik dengan Layanan Prima dan Biaya Terjangkau
Ketua DPRD Provinsi Jambi Harap Usulan Dalam RDPU Bersama Komisi V DPR RI Segera Ditindaklanjuti
Komisi I DPRD Provinsi Jambi Pertanyakan Indeks Kemerdekaan Pers Jambi yang Turun ke Dewan Pers
Komisi III DPRD Provinsi Jambi RDPU dengan Komisi IV DPR RI, Sampaikan Beberapa Usulan
Terduga Pelaku Pelecehan Anak Diduga ASN Pemprov Jambi Diciduk
Menko Polkam Sebut Sulit Ungkap Kasus yang Jerat Eks Ketua KPK Firli Bahuri
Tiga Petinju Indonesia Bertanding di Thailand Pada 8 Juli 2022