Diduga Serobot Tanah Ulayat, Warga Serbu PLTA Batang Merangin

Senin, 05 Juli 2021 - 05:46:50 WIB

IMCNews.ID, Kerinci - Konflik lahan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Merangin yang dikerjakan PT Kerinci Merangin Hidro (KMH) dengan warga kembali pecah.

Warga menuding pembangunan mega proyek PLTA masuk wilayah tanah Ulayat Depati Rencong Telang. Tidak terima, Sabtu (03/07/2021) lalu, masyarakat adat Rencong Telang Pulau Sangkar turun ke lokasi lahan pembangunan PLTA Kerinci Hidro Merangin (KMH) itu.

Mereka protes dan beruaha mempertahankan tanah ulayat adat yang telah diklaim oleh adat Muara Langkap Tamiai.

"Kami mempertahankan hak tanah ulayat yang diklaim Depati Muara Langkap. Anak jantan anak batino Depati Rencong Telang Pulau Sangkar turun Aksi dengan cara pukul gong untuk mengingatkan isi Alam Seisi Negeri, baik yang hidup maupun arwah yang mati, bahwa tanah yang diklaim Depati Muara Langkap adalah Tanah Ulayat Depati Rencong Telang," jelas salah seorang pemangku adat Rencong Telang Pulau Sangkar.

"Gong dipukul oleh Depati Tago Rustam SB Rauf Rencong Telang, Depati Temenggung Lubuk Paku Duka Roni, Depati Suko Barajo Lekuk 50 Tumbi Lempur Suryadi, SE," tambahnya.

Pernyataan senada diungkapkan Dalponi, salah seorang warga Pondok, Kecamatan Bukit Kerman, yang ikut hadir pada rangkaian kegiatan tersebut.

Dia membeberkan seluruh anak jantan anak betino Rencong Telang akan mempertahankan tanah ulayat mereka.

"Kami anak jantan anak batino hadir ke lokasi pembangunan PLTA. Kami akan mempertahankan hak wilayah Adat Rencong Telang yang telah diserobot oleh PLTA,"ujar Dalponi.

Sementara itu, Pihak PLTA, Israwan, saat menghubungi melalui WhatsApp enggan berkomentar banyak. Malah dia menanyakan kembali bukti Tanah Ulayat Depati Rencong Telang.  “Apa bukti PLTA rampas tanah warga?," ujarnya.

Mega proyek ni dikerjakan PT Bukaka Teknik Utama Tbk melalui anak usaha, PT Kerinci Merangin Hidro ditargetkan sudah beroperasi tahun 2025.

Sebelumnya, Humas PLTA Batang Merangin-Kerinci Ansori mengatakan saat ini pekerjaan pembangunan masih tahap awal. Diantaranya mempersiapkan sarana dan prasarana jalan, terowongan dan lainnya.

Menurut Ansori, pembuatan terowongan sudah dikerjakan sekitar 6 kilometer, dan masih dilakukan sekitar 5-6 kilometer lagi.

"Jadi secara keseluruhan progresnya baru sekitar 5 persen yang telah selesai," sebutnya.

Sementara bangunan utama, menurut Ansori belum dilakukan. Meski demikian, dia memastikan bahwa pada tahun 2025 semua pekerjaan telah selesai dan sudah bisa beroperasi mengaliri listrik. 

"Kita tergetkan pada tahun 2025 mendatang sudah beroperasi. Masih ada waktu empat tahun lagi untuk menyelesaikan sarana dan prasarananya," pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya, pembangunan PLTA Batang Merangin berkapasitas 350 megawatt (MW) sempat terbengkalai lebih 15 tahun. Karena, sebelumnya pihak kontraktor hanya merancang kapasitas PLTA sekitar 150 MW.

Namun setelah pihak PT PLN melakukan survei, ternyata PLTA Batang Merangin bisa menghasilkan daya listrik 350 MW.

Pembangunan PLTA Batang Merangin yang berada di Dusun Bedeng Lima, Desa Batang Merangin itu dilanjutkan lagi 2019 lalu, sebagai salah satu upaya mengatasi krisis listrik di Provinsi Jambi dan beberapa wilayah di Sumatera. (*)



BERITA BERIKUTNYA