Hujan

Siva Fortuna
Kemarin hujan di tepi-tepi bukit, kita berhenti, singgah dan saling tatap. Tapi aku sedih, lantas apa? Aku menatap hujan yang memaku pipi kita berdua.
Hujan di tepi-tepi bukit mengajak kita untuk saling bercerita. Kau mengucapkan rasa, aku mengecap rasa. Kita tertawa.
Tapi, apakah kau tahu darimana hujan di tepi-tepi bukit ini, Sayang?
Ia hadir dari mata kita yang tak jemu berdoa, meratap di sepanjang malam.